Kantor Bahasa Sultra Bentuk Karya Bacaan Anak Berunsur Lokalitas

  • Bagikan
Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, Sandra Safitri Hanan (kanan) (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, Sandra Safitri Hanan (kanan) (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan kegiatan literasi bertema ‘Bimbingan Penulisan Cerita Anak’. Literasi ditujukan untuk menghasilkan pengayaan bahan bacaan nonteks pelajaran dengan unsur lokalitas.

Agenda Literasi merupakan salah satu program Gerakan Literasi Nasional (GLN). Nantinya kegiatan ini diikuti 40 orang dengan latar belakang guru sekolah dasar dan sejumlah komunitas sastra di Kota Kendari.

Kepala Kantor Bahasa Sultra, Sandra Safitri Hanan, menerangkan kegiatan literasi dijadwalkan di aula Kantor Bahasa Sultra pada 18-21 Februari mendatang. Tahun ini menjadi tahun ke dua pihaknya menyelenggarakan Bimbingan Penulisan Cerita Anak. Karya peserta berupa cerita anak nantinya dibukukan, sebagaimana pada kegiatan serupa di tahun lalu yang sedang dalam proses pembukuan dan dijadwalkan terbit tahun ini.

“Kami mengadakan kegiatan ini guna menghasilkan pengayaan bahan bacaan nonteks pelajaran. Di Sulawesi Tenggara, bahan bacaan seperti itu masih kurang, apalagi yang berunsur lokalitas. Kami mengadakan kegiatan ini supaya bisa dihasilkan cerita-cerita dengan unsur lokalitas,” terang Sandra Safitri Hanan kepada Sultrakini.com, Selasa (19/2/2019).

Selain berkarya, lanjutnya, kegiatan tersebut bagian dari pelatihan apabila mereka ingin mengikuti Sayembara Penulisan Bahan Bacaan yang diadakan Kantor Bahasa Sultra awal April mendatang.

Sandra menambahkan, kegiatan Bimbingan Penulisan Cerita Anak juga menghadirkan guru besar Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum untuk membawakan materi.

Ia berharap, kegiatan berlangsung lancar dan memberikan edukasi kepada masyarakat Sultra terkait literasi.

“Kadang ada cerita anak, seperti Naik Kereta Api. Tapi kereta api di Sultra kan tidak ada, kalau anak-anak yang pembaca awal sulit membayangkan kereta api seperti apa, rasanya bagaimana. Atau mungkin cerita Gunung Api. Di sini kan tidak ada gunung yang berapi. Jadi, kami berusaha memperkenalkan apa-apa yang ada di sekitar wilayah Sultra,” ucapnya.

Laporan: Intan Juwita
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan