Kapal Milik Pengusaha Wakatobi Tenggelam di Perairan NTT

  • Bagikan
Titik koordinat kapal tenggelam (Foto: Istimewa)
Titik koordinat kapal tenggelam (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – KM Surya 55, yang membawa sembilang Anak Buah Kapal (ABK) dinyatakan tenggelam, Minggu (24/6/2018) sekitar pukul 14.00 wita, setelah kapal meninggalkan pulau Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar 55,30 mil.

“Kapal ini berangkat dari Negara Timur Leste menuju Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, namun dalam perjalan sekitar pukul 14.00 wita, sekitar 55,30 mil tenggalkan pulau NTT, tiba-tiba ombak menghantam kapal hingga mengakibatkan mati mesin,” kata pemilik kapal, Irama berdasarkan hasil komunikasi dengan nahkoda kapal melalui telpon satelit.

Pengusaha asal Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi ini mengatakan hingga pukul 21.00 ia masih berkomonis dengan nahkoda kapal, dimana saat itu mereka telah berada di atas dua perahu milik kapal, karena kapal tersebut sudah tenggelam.

“Setelah itu kami langsung hilang kontak,” ungkap Iramu, saat di hubungi melali via telpon, Senin (25/6/2018)

Irama mengungkapkan kapal tersebut dinahkodai oleh Safaruddin asal Wanci, sementara ABKnya ada yang dari Pasarwajo, Kabupaten Buton, dan Wakatobi.

Keluarga dari salah seorang ABK, Rusdin menjelaskan pada pukul 23.00 wita nahkoda kapal masih berkomonikasih dengan istrinya, namun sekitar pukul 00.00 wita, nomor telpon nahkoda sudah tidak dapat dihubungi lagi.

Sementara itu, saat dikonfirmasih, SultraKini.Com, Kepala Pos Basarnas Wakatobi, Zulkifli enggan berkomentar banyak karena menurutnya lokasih tenggelam kapal tersebut tidak masuk dalam wilayah kerjanya.

“Kalau masalah itu saya tidak bisa berkomentar banyak karena bukan wilayah kerja kami, itu wilayah kerja Basarnas Ambon.” tuturnya

Namun menurutnya, saat ini pihak Basarnas Ambon telah melakukan pencarian.

Saat ditanyai terkait berapa jumlah GT dan muatan kapal tersebut ia enggan berkomentar.

“Kalau itu, saya no komen, tanya langsung ke Basarnas Ambon.” Jawabnya

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan