Karyawan Perusahaan di Morowali dapat Santunan Tangan Palsu Robotik dari BP Jamsostek Sultra

  • Bagikan
Penyerahan tangan palsu BP Jamsostek kepada karyawan Perusahaan Indonesia Tsingshan Stainless Steel Morowali sebagai program Return To Work. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – BP Jamsostek menyerahkan tangan palsu robotik kepada peserta yang mengalami cacat anatomis akibat kecelakaan kerja di Kantor BP Jamsostek Cabang Sulawesi Tenggara, Jumat (11/6/2021).

Tangan palsu robotik ini merupakan tangan palsu yang menggunakan sensor, dimana sensor tersebut membaca pergerakan otot sehingga dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan pemakai.

Penyerahan tangan palsu robotik ini diberikan kepada Suriono, salah satu karyawan dari Perusahaan Indonesia Tsingshan Stainless Steel Morowali yang telah mengalami cacat akibat kecelakaan kerja.

Cacat anatomis yang dimaksud adalah hilangnya salah satu anggota tubuh, sehingga membutuhkan alat ganti tubuh untuk membantu peserta tersebut bergerak dan melakukan aktivitasnya.

“Menurut saya tangan palsu yang diberikan ini sangat membantu, apalagi tangan palsu ini sudah dengan sensor. Saya berharap dapat membantu saya saat kembali bekerja,” ucap Suriono.

Sebelumnya ia bekerja sebagai anggota di feronickel untuk selanjutnya setelah mendapatkan manfaat return to work, pihak BP Jamsostek akan kembali melakukan pendampingan terkait penempatan kembali saat akan bekerja. Suriono akan disesuaikan kembali bekerja dengan keadaan fisiknya saat ini.

Kepala Cabang BP Jamsostek Sulawesi Tenggara, Minarni Lukman, menyampaikan program return to work merupakan bentuk perluasan manfaat dari jaminan jecelakaan kerja. BP Jamsostek memfasilitasi pekerja dan perusahaannya agar pekerja tidak kehilangan mata pencaharian, penghasilannya, dan perusahaan tidak kehilangan karyawannya, serta karyawannya dapat tetap produktif.

“Kualitas alat ganti tubuh yang diberikan memang memiliki fungsi dan ketahanan yang sangat baik, agar tepat manfaat serta dapat digunakan dalam jangka waktu panjang,” ujarnya.

Penyerahan tangan palsu robotik itu juga salah satu program BP Jamsostek, yaitu Return To Work, maksudnya program pendampingan yang dilakukan BP Jamsostek kepada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja selama masa penyembuhan, pemasangan alat ganti tubuh, sampai pekerja dapat bekerja kembali.

“Program Return To Work diberikan kepada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja–baik dari berangkat kerja, pulang kerja, saat di tempat kerja, maupun saat dinas bekerja. Selain itu, selama peserta mengikuti program, peserta tetap digaji oleh BP Jamsostek dengan besaran sesuai dengan gaji yang dilaporkan,” jelasnya.

Sampai dengan Juni 2021, BP Jamsostek Sultra mencatat sebanyak tujuh pasien menerima manfaat Return to Work, di antaranya La Ode Siswanto, Gugun Asdiawan, dan Lasri dari PT Virtue Dragon Nickel Industri, Lapadu dari PT Obsidian Stainless Steel, Dirham dari Sumatera Mining Investama, Hadi Kurniawan dari PT Gihon Matista, serta Suriono dari Indonesia Tsingshan Stainless Steel.

“Ada beberapa hal perlu diperhatikan perusahaan agar pekerjanya mendapatkan manfaat Return to Work apabila mengalami kecelakaan pada saat bekerja, yaitu perusahaan harus terdaftar dan menjadi peserta BP Jamsostek, perusahaan tertib membayar iuran, dan perusahaan tidak menunggak iuran,” terang Minarni.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan