Kawasan Hutan Gambut di Jalan Lumba-Lumba Kendari Terbakar, Warga Panik

  • Bagikan
Kebakaran hutan gambut di Jalan Lumba-Lumba, Kota Kendari, Jumat (18/10/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kebakaran hutan gambut di Jalan Lumba-Lumba, Kota Kendari, Jumat (18/10/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kebakaran hutan gambut terjadi di Jalan Lumba-Lumba bagian ujung, Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/10/2019). Insiden ini membuat warga sekitar panik hingga mengevakuasi barang-barang berharganya.

Kebakaran diketahui sudah empat hari berlangsung sejak 15 September 2019, namun sampai hari ini belum berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran.

Diduga, kebakaran disebabkan oleh api yang bersumber dari pembakaran sampah yang menjalar hingga menghanguskan kawasan hutan gambut seluas tiga hektare itu.

Akibat kebakaran, warga yang berdomisili di sekitar hutan Jalan Lumba-Lumba mulai panik takut rumah mereka ikut dilalap si jago merah. Misalnya, dua rumah, satu di antaranya merupakan kos-kosan bahkan sudah mulai mengevakuasi barang-barangnya di halaman kosan.

Seperti Mujianti (27) dan Diana, warga pemilik rumah di sekitar kawasan hutan mengaku panik dengan kebakaran itu karena merasa mulai mengancam bangunan rumahnya. Tidak hanya itu, kepulan asap kebakaran juga membuat masyarakat tidak nyaman.

“Empat hari mi kasian ini terbakar, belum padam-padam, takut juga kita apalagi kita punya rumah ini dekat sekali, jangan sampai tiba-tiba menjalar, secepatnya kasian dipadamkan,” ucap Diana.

Kebakaran hutan gambut di Jalan Lumba-Lumba, Kota Kendari, Jumat (18/10/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kebakaran hutan gambut di Jalan Lumba-Lumba, Kota Kendari, Jumat (18/10/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Tidak hanya Mujianti, ibu Novi penghuni kos-kosan juga merasa panik dengan kebakaran itu.

“Bagaimana kita tidak mau kasih keluar, sudah panik mi, apinya sudah ada di belakang rumah, sudah tinggi, barang kita kasih keluar, antisipasi saja, baru di sini (menunjuk kos-kosan) banyak orang hamil,” terang Novi.

Pemadam Kebakaran Kota Kendari yang bertugas memadamkan api mengerahkan empat unit mobil pemadam, namun belum membuahkan hasil.

“Sudah empat hari kita padamkan, empat mobil juga kita turunkan, kita kira sudah tidak ada api, tapi ada lagi,” jelas Kepala Seksi Pemadaman Kebakaran Kota Kendari, Muhdar di lokasi kejadian.

Pantauan Sultrakini.com, akibat cuaca panas dan angin kencang kobaran api yang melalap kawasan hutan kian membesar.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan