Kebutuhan Uang Masyarakat Sultra 2019 Menurun Rp 160 Miliar

  • Bagikan
Kepala Tim Sistem Pembayaran SLA dan Pengelolaan Uang Rupiah KPwBI Sultra, Irfan Farulian (kiri) (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan uang yang keluar atau outflow sepanjang tahun 2019 mencapai Rp 5,06 triliun.

Kepala Tim Sistem Pembayaran SLA dan Pengelolaan Uang Rupiah KPwBI Sultra, Irfan Farulian, mengatakan kebutuhan uang masyarakat di tahun 2019 menurun sekitar Rp 160 miliar dibanding tahun 2018.

“Penurunan kebutuhan uang masyarakat, salah satu penyebabnya menurunnya aktifitas belanja pemerintah,” kata Irfan, Jumat (7/2/2020).

Ia menjelaskan, BI memprediksi Estimasi Kebutuhan Uang (EKU) sepanjang tahun 2019 sebesar Rp7 triliun, namun yang dikeluarkan oleh BI atau outflow hanya Rp5,06 triliun.

“Uang yang tersimpan di BI Sultra tahun 2019 lebih banyak sebesar 4,39 triliun dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 3,6 trilinan,” ujarnya.

Irfan mengungkapkan, uang yang lebih banyak keluar dari pada yang masuk ke BI, ini artinya bagus bagi perkembangan kegiatan ekonomi Sultra karena uang yang ada di BI tidak mengendap.

“Kalau uang banyak disetorkan kembali ke BI berarti kegiatan ekonomi tidak bagus. Uang banyak keluar berarti banyak permintaan bank untuk melayani masyarakat dalam sistem perbankan,” ungkapnya.

Sementara, uang yang masuk atau Inflow tahun 2019 sebesar Rp4,39 triliun, berarti mempunyai selisih atau net outflow sekitar 670 miliar.

Hal ini menandakan kegiatan ekonomi di Sultra selama satu tahun, perkembangannya cukup bagus seperti aktivitas pertambangan yang sudah mulai bergerak termasuk juga kegiatan disektor perikanan.

“Uang beredar ini yakni uang yang ditarik masyarakat melalui perbankan. Uang beredar di masing-masing perbankan berbeda, karena tidak semua persedian uang di bank disetorkan kembali ke BI,” tutupnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan