Keindahan Panorama Rute Etape I TdM 2017, Membuat Para Pembalap Terpesona

  • Bagikan
Keindahan Panorama Rute Etape I TdM 2017, Membuat Para Pembalap Terpesona

SULTRAKINI.COM:MASOHI – Bendera start Tour de Moluccas 2017 resmi dikibarkan. Balapan dimulai dari Kota Piru tepatnya di depan kantor Bupati Seram Bagian Barat (SBB) berlangsung seru. Walaupun diguyur hujan, persaingan sengit sudah terjadi sejak kayuhan sepeda pertama. Pembalap Australia, Culey Marcus bernomor punggung 52 dari dari ST George Continental Cycling Team (Australia) menjadi juara etape pertama lomba balap sepeda internasional ini.

 

Marcus menyelesaikan lomba berjarak 187 kilometer itu selama 4 jam 27 menit 26 detik. Posisi kedua ditempati Crawford Jai nomor punggung 22 dari Kinan Cycling Team (Jepang) finis yang 3 detik di belakangnya diikuti Ewart Jesse 7 Eleven Roadbike Team (Philippines) dengan selisih waktu 4 detik dari sang juara.

Sementara itu, Hibatullah Jamal dinobatkan sebagai Best Indonesian Rider. Gelar Best Climber, atau yang mengumpulkan nilai terbanyak di King of Mountain, dipegang Garcia Ricardo dari Kinan Cycling Team. Best Sprinter, atau yang meraih nilai terbanyak dalam sesi sprint, kembali diraih Culey Marcus. Dalam kategori tim, Kinan Cycling Team menjadi yang terbaik.

Bupati Maluku Tengah, Tausikal Abua bersama ribuan masyarakat menyambut kedatangan pembalap di garis yang berada di Alun-alun Kabupaten Masohi Maluku Tengah, Senin (18/8).

Tausikal Abua mengaku senang wilayahnya menjadi bagian dari TdM 2017 ini. Menurutnya, dengan dijadikannya wilayah Masohi menjadi rute ajang internasional ini akan turut membantu destinasi wisatanya kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia. 

Sebab, pada etape pertama TdM 2017, para pembalap menelusuri jalur sepanjang dari kota Piru di SBB menuju Masohi di Maluku Tengah dimanjakan dengan panorama alam yang memiliki keindahan luar biasa.

“Kita memiliki potensi pariwisata yang sangat lengkap dan luar biasa, Seperti wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata sejarah yang eksotis. Sebuah pesona surgawi tersembunyi yang saya kira wajib dikunjungi sebagaimana menyingkap surga tersembunyi,” ujarnya setelah menyambut kedatangan pembalap mencapai garis finis.

Disetiap sepanjang etape I dari Piru ke Masohi, lanjut Tausikal, memiliki destinasi wisata yang unik, dan juga disuguhi putihnya pasir pantai sepanjang lomba. 

“Saya harap dengan ada TdM ini akan kita keluarkan semua potensi, dan rute-rute nya unik seperti tadi naik fery setelah itu melewati pasir putih sepanjang rute. Tidak hanya itu kepulauan kami di Maluku pernah dijajah bangsa-bangsa didunia, mereka banyak meninggalkan situs-situs sejarah, sampai saat ini kami masih merawat, melalu TdM kita akan tunjukan sebagai salah satu keunikan,” ujarnya.

Tidak jauh dari lokasi finis terdapat Gua Akohi yang di tempuh dalam waktu selama satu jam perjalanan. Gua Akohi merupakan sebuah gua besar yang terletak di dekat desa Tamilouw. Di dalam gua, Anda akan disuguhi pemandangan stalaktit yang telah berbentuk selama ratusan tahun lamanya.

Jika sudah berkesempatan ke sini jangan lupa juga untuk mengabadikan momen dengan kamera dan di upload ke sosial media. Dijamin, akan membuat hati Anda luluh melihat hasil yang begitu memesona. 

Etape kedua akan dimulai pada pukul 10:00 WIT pada hari Selasa, 19 September 2017, dengan menempuh rute Wahai-Bula sejauh 220 kilometer yang merupakan etape terpanjang dalam TdM 2017.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, event TdM 2017 kali ini akan sangat penting untuk mempromosikan destinasi wisata yang menjadi rutenya ke seluruh penjuru dunia. 

“TdM 2017 ini media valuenya sangat tinggi. Lebih tinggi daripada direct impact sekitar 10% berbanding 90% untuk media value. Jadi kalau mau menjual acara media valuenya harus sangat tinggi,” ujar Menpar Arief Yahya.

 

Ada data yang menarik, dari sport tourism itu. Direct impact-nya lebih kecil dari indirect impact atau media value-nya. Sport tourism itu berpotensi diliput oleh media-media internasional, sehingga foto dan videonya bisa meluas di seluruh dunia. Jika dihitung, valuasinya akan sangat besar, bahkan jauh lebih besar dari direct impact, yang langsung dirasakan oleh daerah. 

“Tetapi, wisman sport tourism ini 60 persen akan menjadi repeat visitor. Kalau mereka merasa nyaman dengan alam dan budayanya, mereka akan datang lagi. Selamat buat pemenang etape I TdM 2017,” ujar pria asal banyuwangi ini.


Kemenpar RI

  • Bagikan