Kejuaraan Tenis Meja Gubernur Sultra 2020 Digelar, Petenis Tiga Daerah Adu Kemampuan

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Untuk pertama kalinya, Kejuaraan Tenis Meja Gubernur Sulawesi Tenggara 2020 mempertemukan petenis meja se-Sulawesi yang diselenggarakan di salah satu swalayan di Kota Kendari. Kejuaraan ini akan memperebutkan hadiah pembinaan puluhan juta dari orang nomor satu di Sultra.

Kejuaraan yang dimotori oleh Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sultra bergulir sejak dibuka secara resmi oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi pada Rabu, 28 Oktober 2020 dan akan berlangsung hingga 2 November 2020.

Sekertaris PTMSI Sultra, Andi M. Budihard, mengatakan Kejuaraan Tenis Meja Gubernur Sultra ini selain ajang silaturahmi para atlet tenis meja juga mencari bibit petenis meja andal di Sultra.

“Selain itu juga kejuaraan ini untuk menguji kemampuan para atlet tenis Sultra, yang selama ini dibina, sehingga sewaktu-waktu ada kompetisi nasional maupun internasional sudah siap untuk tanding,” ucap Budihard, Kamis (29/10/2020).

Demi kelancaran dan suksesnya kejuaraan ini, gubernur Sultra ikut memantau setiap pertandingan pada masing-masing kelas.

Kejuaraan Tenis Meja Gubernur Sulawesi Tenggara 2020 mempertemukan petenis meja asal tuan rumah, Provinsi Gorontalo, dan Sulawesi Selatan dari kelas pemula, kader, junior, senior, dan beregu duo.

“Alhamdulilah kemarin kita buka pendaftaranya ada dua provinsi mengutus atletnya, yakni dari Gorontalo enam orang dan Sulsel sebanyak 12 orang petenisnya,” jelasnya.

Sementara tuan rumah menurunkan 124 orang petenis dari perwakilan atlet kabupaten dan kota se-Sultra.

Total peserta kejuaraan ini, yakni 142 orang atlet.

Para petenis akan memperebutkan hadiah yang disiapkan oleh gubernur, berupa piala dan uang pembinaan untuk atlet terbaik dari semua kelas dengan total Rp 50 juta.

Meski kejuaraan ini tetap berlangsung di tengah pandemi Covid-19, panitia pelaksana sangat memperketat protokol kesehatan. Misalnya, setiap pertandingan jumlah penonton diwajibkan memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan.

“Jumlah penonton-kita batasi, tidak boleh lebih dari 50 penonton,” tambahnya. (B)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan