Keluarga Pasien Ngamuk di Lokasi Karantina SDN 1 Pongo Kabupaten Wakatobi

  • Bagikan
Keluarga pasien mengamuk di lokasi karantina di SDN 1 Pongo Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Sejumlah keluarga pasien mengamuk di lokasi karantina di SDN 1 Pongo Kecamatan Wangi-wangi pada Sabtu (4 Juli 2020) sekitar pukul 20.30 Wita. Mereka kesal lantaran pasien yang pendarahan tidak segera dirujuk ke RSUD Wakatobi.

Keluarga pasien nyaris adu jotos dengan sejumlah petugas Satpol PP di lokasi karantina.

Salah seorang kerabat pasien Roziq, mengatakan, ia bersama keluarga pasien datang ke SDN 1 Pongo lantaran ada salah satu penumpang kapal feri yang sedang dikarantina mengalami pendarahan, namun tidak segera dirujuk ke RSUD Wakatobi.

“Saya diberitahukan sama keluarga (suami pasien) ini bahwa istrinya mengalami pendarahan dibekas operasi, tapi petugas kesehatan belum membawa istrinya ini ke rumah sakit. Jadi kami datang pertanyaan ini,” kata Raziq.

Menurutnya, setelah pihak keluarga mengamuk-baru pasien tersebut dibawa ke RSUD Wakatobi untuk mendapatkan perawatan.

“Ibu yang mengalami pendarahan itu baru saja selesai operasi kehamilan di Baubau dan anaknya meninggal,” tambahnya.

Ibu tersebut merupakan satu dari 50 orang penumpang kapal feri yang diisolasi karena salah satu penumpang kapal diketahui positif corona (sebelumnya ditulis pasien dalam pengawasan) yang kabur dari Kota Baubau.

Juru bicara gugus tugas Covid-19 Wakatobi, Muliaddin, mengaku keterlambatan evakuasi terhadap seorang warga yang mengalami pendarahan di lokasi karantina disebabkan petugas kesehatan terlambat mendapatkan informasi.

“Setelah petugas kesehatan dapat informasi bahwa ada yang pendarahan di tempat karantina, tim langsung evakuasi di RSUD Wakatobi. Dari tadi malam ia langsung dirawat di RSUD Wakatobi,” jelasnya, Minggu (5/7/2020). (C)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan