Kemenhan Bekali ASN dan BUMN di Kendari soal Pemahaman Sumber Daya Nasional

  • Bagikan
Staf Ahli Kemenhan Dr DKS Nugraha SP MSi MBA-ESC (kanan) pada cara serupa di lingkungan akademik. Foto: Ist.

SULTRAKINI.COM: Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) di lingkungan Pemerintahan Kota Kendari akan dibekali pengetahuan pengelolaan sumber daya nasional. Ini merupakan program Kementerian Pertahanan Nasional (Kemenhan) dalam rangka mensosialisasikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Staf Ahli Kemenhan Dr DKS Nugraha SP MSi MBA-ESC hadir sebagai nara sumber utama pada acara yang akan berlangsung di Aula Bertakwa Pemkot Kendari, Rabu (30 Agustus 2017).

Menurut Nugraha, pemahaman soal pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara merupakan hal urgen dan penting, sehingga setiap warga negara bisa memahami sedikitnya tiga hal. Pertama, apa yang harus dipertahankan, kedua siapa yang berkewajiban mempertahankan, dan ketiga bagaimana cara untuk mempertahankan sumber daya yang dimiliki negara ini.

“Undang-undang ini penting bagi masyarakat, bangsa dan negara, agar ke depan bisa melahirkan generasi-generasi yang tetap bisa mencintai bangsa ini. Atau tidak kehilangan idenditasnya sebagai anak bangsa yang cinta terhadap tanah airnya,” ujar Nugraha dalam perbincangan dengan jurnalis BKK dan SultraKini.com di Kendari, Selasa (29/8/2017).

Mantan aktivis mahasiswa (1998) ini menilai kondisi bangsa Indonesia saat ini dalam situasi kurang kondusif, dan menunjukkan makin menurunnya nilai-nilai nasionalisme dalam masyarakatnya khususnya di kalangan generasi muda. 

Untuk itu melalui UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara akan lahir kelompok-kelompok cadangan yang bisa menumbuhkan sikap disiplin dan jiwa nasionalisme.

Nugraha bercerita berdasarkan pengalamannya ke Amerika Serikat dan Rusia, melihat ke dua negara adidaya itu pun memiliki program pembentukan cadangan bagi pertahanan negaranya.

“Memang wajib militer sudah tidak diberlakukan lagi, tapi mereka membentuk varian-varian baru untuk fungsinya sama dengan itu. Kita di Indonesia hingga saat ini belum ada seperti itu. Padahal itu sangat penting,” katanya.

Nugraha untuk kedua kalinya hadir di Kendari dalam menyosialisasikan RUU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Tahun 2016 dia menjadi nara sumber dalam kegiatan sosialisasi yang sama di Pemprov Sultra.

DKS Nugraha SP MSi MBA-ESC saat ini adalah staf ahli Kemenhan yang lahir di Tasikmalaya, 18 Oktober 1970. Pendidikan S1 Pertanian di Universitas Siliwangi, S2 Administrasi Bisnis di FISIP Universitas Indonesia, MBA & ESC di Universitas KUBSI Korea dan S3 Administrasi Bisnis Universitas Indonesia. 

Nugraha pernah bekerja sebagai Komisaris Independen PT. BSAM-BRI Asuransi Resiko (2009-2011), Direktur Eksekutif CSDS PKN Pascasarjana Universitas Indonesia (2009-2011), mengajar pada program vokasi pariwisata dan vokasi keuangan perbankan dari tahun 2010, mengajar di Pascasarjana – Global jurusan Ekonomi 2010-2013.   

Pada awal bergulirnya reformasi di Indonesia, Nugraha adalah satu tokoh mahasiswa yang ikut terlibat dalam proses reformasi. Dia menjadi salah satu aktor terjadinya peristiwa pertemuan Ciganjur yang mempertemukan tokoh-tokoh reformasi saat itu seperti Gus Dur, Megawati, dan Amien Rais.

Selain itu itu Nugraha juga dikenal aktif dalam organisasi profesi mahasiswa agronomi bernama Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (FKK HImagri). Di organisasi ini dia pernah menjabat Koordinator Wilayah IV Jawa Barat dan Pengurus Biro Pusat FKK HImagri. 

Laporan: frirac

  • Bagikan