Keperawanan yang Dilelang

  • Bagikan
Susiyanti, SE (Staf Perpustakaan Daerah Konawe)Foto:ist

Oleh : Susiyanti, SE

Diera saat ini banyak wanita yang kehilangan jati dirinya. Sebagian merasa mulia dan dihargai jika dia kelihatan cantik dan menarik. Merasa mulia jika mampu menghasilkan uang sendiri, baik dengan cara halal maupun dengan cara tidak benar.

Tidak hanya itu, bahkan kaum perempuan masa kini menjadi komoditi, baik bagi produk kecantikan maupun produk-produk lainnya. Tentulah hal ini bukan khayalan semata. Begitu banyak bukti yang jelas terpampang! Cobalah lihat layar kaca di rumah kita, dari iklan hingga film-film yang ditayangkan, siapakah yang menjadi sorotan utamanya? Ya, kaum hawa! Misalnya, dalam iklan sabun mandi aurat perempuan tanpa ragu-ragu diperlihatkan, bahkan bagian tubuh yang seharusnya dijaga, diumbar di sana. Menurut mereka, itulah daya tariknya! Jadi, benarlah bahwa kaum perempuan dijadikan komoditi untuk menghasilkan keuntungan. Sebegitu murahkah nilai seorang perempuan? Bahkan perempuan pun dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Richard Susilo 350 Perempuan Indonesia terdaftar disitus lelang Keperawanan Cinderella Escorts. (Tribunnews.com, 31/03/2018). Dimana Cinderella Escorts adalah suatu tempat yang dijadikan tempat penjualan keperawanan wanita yang berskala internasional. Hal ini diperkuat dengan ungkapan khusus pendiri, pemilik dan pengelola cinderella escorts yang selalu menjual para perawan dengan sangat mahal. Bahkan  mejadikan  pemiliknya kini sebagai seorang miliarder.

Menurut Richard Susilo bahwa “Seorang politisi terkenal dari indonesia disebut menawar dengan harga tinggi Tawar Keperawanan Gadis Lewat Cinderella Escorts yang bermarkas di Jerman.  (Tribunnews.com, 30/03/2018). Lalu, dimanakah letak kemuliaan perempuan saat ini?

Wanita Era Kini

Sistem saat ini memandang perempuan seperti barang yang dapat diperjual belikan, karena itu kecantikannya dieksploitasi, digunakan sebagai promosi berbagai produk, sekalipun produk itu tidak ada hubungannya dengan perempuan. Perempuan dianggap mesin pencetak uang, unsur penting penopang perbaikan ekonomi. Sehingga perempuan dinilai berharga sesuai dengan materi yang dihasilkannya.

Penerapan sistem kapitalis-sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk perempuan. Sistem ini memaksa perempuan bekerja untuk bisa hidup. Sistem ini pula seolah meminimkan peran suami atau orang tua dalam hal ini ayah dalam memberikan nafkah kepada tanggungannya, sehingga perempuan menjadi sengsara. Akibatnya perempuan lalai kepada anak-anak dan keluarganya. Terlebih lagi, ketika perempuan bekerja di tengah-tengah masyarakat, mengalami pelecehan atas kehormatannya, bahkan sampai menjual kehormatannya sendiri.

Sistem kapitalisme yang lahir dari akidah sekularisme, kemudian tumbuh subur di seluruh penjuru dunia yang mereka sebut sebagai Negara demokrasi, telah menempatkan perempuan pada kedudukan terendah. Alih-alih menjaga, sistem ini justeru mengeksploitasi, membiarkan kaum perempuan, bahkan memaksa mereka untuk keluar dari fitrahnya, bertebaran siang malam untuk mencari sesuap nasi atau sekadar memenuhi hasrat kewujudan, atas nama emansipasi. Bahkan di luar sana, kaum perempuan mesti menjaga dirinya sendiri dari ancaman pelecehan, rompakan, pemerkosaan dan masih banyak ancaman mengerikan lainnya yang menghantui.

 

Gambaran Penjagaan Kehormatan dalam Islam

 

Perlindungan dan penjagaan kehormatan perempuan bahkan rakyat secara keseluruhan telah banyak dibuktikan dalam sejarah pemerintahan Islam. Diterapkannya aturan-Nya bagi seluruh rakyat dalam institusi Islam, maka penjagaan kehormatan perempuan bahkan seluruh umat akan terjamin. Bukti-bukti tentang tingginya tingkat kesejahteraan masyarakat di bawah naungan sistem Islam pun telah tercatat dalam sejarah kegemilangan Islam.

Perlindungan sistem Islam terhadap kaum perempuan telah menorehkan tinta emas dalam sejarah yang tidak akan terlupakan sepanjang zaman. Sebagaimana ketika  seorang Muslimah berbelanja di pasar Bani Qainuqa, seorang Yahudi mengikat ujung pakaiannya tanpa dia ketahui sehingga ketika berdiri aurat perempuan tersebut tersingkap diiringi derai tawa orang-orang Yahudi di sekitarnya. Perempuan  tersebut berteriak. Kemudian salah seorang Sahabat datang menolong dan langsung membunuh pelakunya. Namun kemudian, orang-orang Yahudi mengeroyok dan membunuh Sahabat tersebut. Ketika berita ini sampai kepada Nabi Muhammad saw., beliau langsung mengumpulkan tentaranya. Pasukan Rasulullah saw. mengepung mereka dengan rapat selama 15 hari hingga akhirnya Bani Qainuqa menyerah karena ketakutan.

Selanjutnya yang terjadi pada masa kepemimpinan Al-Mu’tashim Billah berkaitan dengan pembelaan terhadap kehormatan perempuan. Ketika seorang perempuan menjerit di Negeri Amuria karena dianiaya dan dia memanggil nama Al-Mu’tashim, jeritannya didengar dan diperhatikan. Dengan serta-merta Al-Mu’tashim mengirim surat untuk Raja Amuria “…Dari Al-Mu’tashim Billah kepada Raja Amuria. Lepaskan wanita itu atau kamu akan berhadapan dengan pasukan yang kepalanya sudah di tempatmu sedang ekornya masih di negeriku. Mereka mencintai mati syahid seperti kalian menyukai khamar…!” Singgasana Raja Amuria bergetar ketika membaca surat itu. Lalu perempuan itu pun segera dibebaskan. Kemudian Amuria ditaklukan oleh tentara kaum Muslim.

Demikianlah gambaran sejarah penerapan sistem Islam yang menunjukkan betapa Islam yang mereka terapkan ketika itu benar-benar membawa keberkahan dan ketinggian kehormatan bagi semua.  Pemerintahan Islam benar-benar akan menjadi penjaga sekaligus pengatur dan pengurus setiap warga negaranya. Tentu saja, semua  ini tidak akan terwujud, kecuali ketika Islam tegak dalam institusi yang menerapkan aturan-Nya dalam semu aspek kehidupan. Wallah ‘alam bi ash-shawab.

 

Oleh : Susiyanti, SE

(Staf Perpustakaan Daerah Konawe)

  • Bagikan