Kerap Harumkan Nama Sultra, Tak Pernah Diperhatian Pemda

  • Bagikan
Arsitah Ar saat mendampingi kedua anaknya Faliq (hijau) dan Asrori (putih) menjadi juara pada Indonesian Ethnic Carnaval 2017 di Bali. (Foto: Ibu Arsitah Ar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Muhammad Faliq Mulki Anwam pada 10 hingga 12 Agustus 2017 lalu berhasil mengharumkan nama daerah di tingkat nasional. Siswa kelas enam di SDIT Al Qalam Kendari ini menjadi yang terbaik dari 18 provinsi dengan mengenakan pakaian adat Tolaki pada ajang Indonesian Ethnic Carnaval 2017 di Bali.

Anak dari pasangan Bripka Muhammad Anwan dan Arsitah Ar, bukan kali pertama membawa nama daerah. Faliq kerap terlibat di berbagai ajang perlombaan modeling di luar Sulawesi Tenggara.

Pengakuan ibu Faliq, Arsitah Ar, dalam dua tahun terakhir anaknya menjadi juara di berbagai ajang lomba. Juara pertama modeling Kendari Expo 2015. Menjadi juara Indonesia Top Model 2015. Juara kedua model pakai khas daerah di Banten dengan menampilkan kain khas Sultra. Juara pada kontes baju muslim yang diadakan Permata Bank. Juara pertama lomba model Thuperware.

Setiap membawakan ciri khas Sultra, ia kerap mendapat sambutan hangat dari juri dan penonton. “Alhamdulillah kain dan pakaian adat daerah kita sudah dikenal di luar Sultra. Mereka salut, begitu juga para turis yang nonton,” jelas Arsitah Ar kepada SultraKini.Com, Selasa (15/8/2017) melalui sambungan telepon.

Namun, berbagai capaian Faliq dengan membawa daerah ternyata luput dari campur tangan pemerintah daerah. Ibu Faliq mengaku, setiap anaknya mengikuti perlombaan di luar daerah selalu menggunakan biaya sendiri. Ia sudah jera harus meminta bantuan dana ke Pemkot Kendari maupun Pemprov Sultra.

“Pernah kami masukkan proposal bantuan ke pemerintah dan DPR tapi tidak digubris. Makanya kami sudah malas bermohon-mohon pendanaan. Jadi sebagai orangtua, kami berusaha sendiri untuk pendanaannya kalau lombanya keluar daerah,” jelasnya.

Termasuk saat mengikuti Indonesian Ethnic Carnaval 2017 di Bali lalu, Arsitah menggunakan biaya transportasi dan penginapan pribadi untuk dirinya dan kedua anaknya yang berlomba. Anaknya yang lain pun, Muhammad Asrori Alqodiri Anwan juga menjadi juara favorit pada lomba tersebut.

Ia juga mengungkapkan kalau Faliq pada September 2017 nanti kembali akan mewakili Sulawesi Tenggara di Surabaya, Jawa Timur untuk lomba pantonim tingkat nasional.

Terkait bakat yang dimiliki anaknya, Arsitah tak mengajarkan hal itu ke mereka. Modeling dan pantonim merupakan kemauan anaknya sendiri. “Sebagai orangtua, kami hanya mendukung positif apa yang menjadi minat mereka,” tandasnya.

Laopran: Didul Interisti

  • Bagikan