SULTRAKINI.COM : BUTUR – Pencegahan konflik sosial harus dilakukan secara dini, agar tercipta situasi yang aman, nyaman dan kondusif ditengah masyarakat. Apalagi, setiap daerah punya potensi konflik.
Demikian diungkap, Kepala Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Buton Utara (Butur), Sirajudin, disela kegiatan sosialisasi pencegahan konflik sosial di aula Sekretariat Daerah Butur, Kamis (21/4).
Menurut Sirajudin, ada tiga hal mendasar dalam penanganan konflik sosial, yakni pencegahan, penanganan dan pemulihan keamanan pasca kejadian. Dalam penanganan konflik, Kesbangpol terus meningkatkan program kerja sama dengan melibatkan TNI/Polri.
Ia melanjutkan, sampai saat ini pihaknya intensif membangun koordinasi dengan pusat, provinsi dan daerah dalam menyelenggarakan kegiatan. Kesbangpol sebagai sekretariat mengkoordinir semua instansi terkait penanganan konflik sosial secara kondusif.
Dalam rangka penanganan konflik sosial, Kesbangpol telah menyiapkan 21 kegiatan yang dihimpun bersama tim terpadu. Misalkan, pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan Disporabudpar.
Dijelaskan, salah satu contoh pencegahan, yakni melakukan pemberdayaan tokoh masyarakat dalam pemantapan wawasan kebangsaan sesuai empat konsensus dasar, yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
\”Konflik sosial tidak akan terjadi bila penanganannya dilakukan secara dini dan tepat,\” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kasdim 1416 Muna, Mayor Inf. Suharjani Dwi Siswanto mengajak semua stakeholder berpikir bagaimana konflik tersebut tidak terjadi. \”Konflik itu hanya suatu bentuk akibat, tentu ada penyebabnya,\” kata pria dengan satu bunga melati ini.
Menurutnya, konflik yang terjadi dibelahan bumi mana pun selalu ditunggangi kepentingan dan punya skenario. Bahkan, sistem adu domba merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik.
Olehnya itu, Ia mengajak seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan merubah pola pikir dengan mengedepankan rasa persaudaraan demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif.
