Kiat Pemda Konawe Mempertahankan Ekonomi Ditengah Pandemi Covid-19

  • Bagikan
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara,(Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara,(Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Akibat maraknya pandemi Covid-19 yang masih melanda berbagai deerah khususnya Indonesia mengakibatkan pengangguran dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi diberbagai daerah terdampak. Namun hal tersebut tidak terjadi di Kabupaten Konawe, pasalnya pemerintah daerah (pemda) terus berupaya mempertahankan tren ekonomi agar tidak merosot ke angka minus.

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menjelaskan, mengoptimalkan adanya mega industri di Kecamatan Morosi dan sumberdaya alam yang subur di Kabupaten Konawe menjadi peluang besar bagi pemda Konawe mempertahankan ekonomi ditengah pandemi covid-19.

“Jika melihat tren ekonomi dipusat minus 2, di provinsi juga minus, Konawe Alhamdulillah masih plus. Karena kita bertumpu pada kekuatan pangan kita sebagai kekuatan lokal konawe yang telah dilaksanakan oleh para leluhur secara turun temurun dan kita kawinkan dengan sektor investasi di mega industri yang ada di morosi,” ungkapnya saat ditemui awak media (3/10/2020).

Lanjutnya, hingga kini terdapat 5000 lapangan pekerjaan yang terbuka di mega industri yang terdapat di Morosi adalah hasil kerjasama pemda, pihak investor, dan arahan dari pemerintah pusag.

“Itu merupakan stimulan yang positif untuk konawe, artinya ditengah covid-19 yang mengakibatkan banyak pengangguran, PHK, ekonomi lesu disektror tertentu, tetapi kita membuka banyak lapangan pekerjaan. Saat ini kurang lebih 3500 tenaga kerja lokal (TKL) yang sudah kita salurkan, sehingga ini sangat membantu perputaran ekonomi untuk stimulan pasar kita di Kabupaten Konawe,” lanjutnya.

Meski begitu, pihaknya secara ketat terus menjaga dan memastikan para pekerja di mega industri morosi terbebas dari covid-19. Diantaranya ialah diwajibkannya rapid test dan swab bagi calon TKL di industri tersebut.

“Kita sudah datangkan mobile swab yang akan terus standby di Blud RS Konawe, harganya Rp 600 ribu, lebih terjangkau dibanding tempat lain yang jutaan. Hasilnya hari itu juga kita tahu siapa yang positif dan negatif sehingga bisa langsung ditangani. Dengan begitu kita bisa mengantisipasi adanya klaster covid-19 di mega industri kita,” ungkapnya.

Selain itu, pemda konawe juga melakukan stimulan dengan memaksimalkan 3 sektor andalan yang dimiliki yakni pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Agar kebutuhan pangan kita dan pasar kita tetap terjaga dan bisa meminimalisir dampak covid-19 di daerah kita,” tambahnya.

Diantara langkah konkritnya, lanjutnya, pada sektor pertanian, pihaknya dalam waktu dekat ini akan memanggil para kepala desa untuk bersinergi mengoptimalkan dana desa dengan membentuk konsorsium bumdes untuk menangani masalah pupuk, baik subsidi maupun non subsidi.

Hal tersebut guna menjaga kelancaran produksi dan produksivitas areal pertanian di Kabupaten Konawe tetap terjaga.

“Disektor peternakan tetap kita fokuskan, sapi-sapi betina produktif kita lakukan inseminasi agar tetap berproduksi. Disektror perikanan, insya Allah kita fokis bagikan bibit benih ikan agar para petambak-petambak kita juga bisa berproduksi walaupun dalam masa pandemi ini,” tutupnya. (C)

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan