KM Mega Abadi Diizinkan Berlabuh di Buton, La Bakry: Ini Pertimbangan Kemanusiaan

  • Bagikan
Bupati Buton La Bakry (depan) saat mengecek kapal KM Mega Abadi yang sandar di Pelabuhan Banabungi, Pasarwajo, Kabupaten Buton (Foto: Ist)
Bupati Buton La Bakry (depan) saat mengecek kapal KM Mega Abadi yang sandar di Pelabuhan Banabungi, Pasarwajo, Kabupaten Buton (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Setelah ditolak Pemerintah daerah Kota Baubau dan Pemerintah daerah Buton Selatan, akhirnya KM Mega Abadi diperbolehkan berlabuh di Pelabuhan Banabungi, Pasarwajo, Kabupaten Buton pada Jumat Malam, 1 Mei 2020.

Sebelumnya kapal ini telah terombang-ambing selama 7 hari 7 malam karena telah ditolak diberbagai pelabuhan. Kapal Kargo KM Mega Abadi memuat sedikitnya 60 penumpang.

Bupati Buton, La Bakry, MSi mengatakan diizinkannya KM Mega Abadi yang memuat sekira 60 penumpang termaksud warga Buton didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan.

“Ini menyangkut kemanusiaan. Penumpang kapal sudah berada 7 hari 7 malam di laut. Kapal sudah kehabisan logistik,” kata La Bakry, Sabtu (2/5/2020)

“Selain warga Buton, penumpang yang turun di Pelabuhan Banabungi tersebut juga ada warga Busel, Baubau, dan Wakatobi. Namun, pada prinsipnya mereka semua adalah orang Buton,” tambahnya.

Pemkab Buton kata La Bakry telah menyiapkan tempat di Eks Kantor Bupati dan akan mengkarantina seluruh penumpang yang turun sampai batas yang telah ditetapkan sesuai protokol kesehatan.

KM Mega Abadi berlabuh di Pelabuhan Banabungi (Foto: Ist)

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buton juga telah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mengantisipasi jika terdapat virus corona pada salah satu penumpang yang akan turun.

“Kapal berlabuh di Pelabuhan Banabungi sekitar pukul 09.00 WITA. Satgas telah menyiapkan protokol penanganan yang ketat,” kata Dr Hayun, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kabupaten Buton.

Hayun mengaku, bahwa Pemkab Buton telah menyiapkan tempat karantina terpadu untuk warganya yang turun dari KM Mega Abadi. Sementara itu penumpang dari daerah lain dijemput oleh masing-masing Pemda melalui Pemerintah Kota Baubau

“Untuk penumpang dari daerah lain itu, dijemput oleh Pemdanya masing-masing. Kami hanya berkewajiban menurunkan dan memeriksa suhu tubuh mereka saja,” ucap Hayun.

Lanjut Hayun, selama karantina mandiri 14 hari pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan edukasi sesuai protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 kepada penumpang asal Buton.

“Jika muncul gejala yang dicurigai corona segera melapor ke Satgas. Intinya mereka dimonitor tiap hari oleh petugas surveilans,” tutupnya.

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan