KM Teluk Sabrina Patah Kemudi di Tengah Laut, Kini Dikawal SAR

  • Bagikan
KM Teluk Sabrina, yang telah ditemukan KN SAR Pacitan. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kapal Motor (KM) Teluk Sabrina rute Wanci-Taliabo yang dikabarkan mengalami patah kemudi di tengah laut, Senin (25/7/2016) sekitar pukul 16.30 WITA, kini telah ditemukan oleh Kapal Negara (KN) SAR Pacitan sekitar 55 Mil di Perairan Menui Sulawesi Tengah, Selasa (26/7/2016) pukul 07.15 WITA.Badan SAR Nasional Kendari, mendapatkan informasi bahwa KM Teluk Sabrina mengalami patah kemudi di tengah laut, pada Senin sore. Kapal penumpang tersebut berangkat dari Pelabuhan Wanci Kabupaten Wakatobi, Minggu (24/7/2016) dengan tujuan Taliabo Provinsi Maluku Utara, memuat lebih dari 200 penumpang.Kepala Koordinasi Pos (Kaporpos) SAR Wakatobi, Aris menjelaskan, saat ditemukan, seluruh penumpang KM Teluk Sabrina dalam keadaan selamat.”Kami harap keluarga penumpang jangan terlalu cemas, karena saat ini kapal tersebut telah ditemukan oleh KN SAR Pacitan dari Kendari, dan KM Teluk Sabrina ini masih dikawal terus oleh kapal kami,” ucap Aris.KN SAR Pacitan sudah mencoba melakukan evakuasi penumpang kapal tersebut. Namun tingginya gelombang membuat proses evakuasi penumpang sulit, sehingga pihak SAR memutuskan untuk mengawal kapal penumpang itu ke tempat yang lebih teduh untuk proses evakuasi.”Anggota di KN SAR Pacitan sudah berusaha untuk melakukan evakuasi penumpang, tapi tingginya gelombang yang mencapai 2 sampai 3 meter hingga diputuskan mencari tempat teduh baru dilakukan evakuasi,” jelas Aris.Berdasarkan informasi terakhir dari KN SAR Pacitan, saat ini kapal penumpang tersebut telah dikawal menuju Taliabo dengan titik koordinat 30 Mil menuju Taliabo.Sementara itu, kepala wilayah kerja Syahbandar Wanci, Abdul Rahim mengatakan, berdasarkan manifes pemumpang yang tercatat, KM Teluk Sabrina hanya memuat 74 penumpang dan 16 ABK. Namun informasi yang didapat pihaknya, ada sekitar 200 penumpang. 100an penumpang yang tidak tercatat itu diduga naik secara ilegal.”Yang tercatat hanya 74 penumpang, namun informasi yang kami dapat ini, ada sekitar 200 lebih, kemungkinan mereka ini naik dengan speed boat di tengah laut dan ada juga yang naik dari pelabuhan, tapi tidak beli tiket,” kata Abdul Rahim.Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan