Kodim 1412 Kolaka Berikan Penyuluhan Bahaya ISIS Kepada Masyarakat Tanggetada

  • Bagikan
Masyarakat Kecamatan Tanggetada saat mendapatkan materi wawasan kebangsaan oleh Dansatgas TMMD ke-99 Kodim 1412 Kolaka Letkol Inf Seniman Zega. (Foto: Kapenrem 143 Halu Oleo Mayor Inf Azwar Dinata/SUL

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 Komando Distrik Militer (Kodim) 1412/Kolaka menggelar kegiatan penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan dan deradikalisasi ISIS yang bertempat di Balai Desa Rahanggada, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Selasa (11/7/2017). Kegiatan ini merupakan bagian dari sasaran non fisik TMMD yang menjadi salah satu sasaran target kepada masyarakat.

Dandim 1412/Kolaka, Letkol Inf Seniman Zega yang bertindak sebagai Dansatgas TMMD ke-99 mengatakan kehadiran TMMD ditengah masyarakat tidak hanya membangun dalam bentuk bangunan fisik tetapi juga membangun masyarakat Indonesia yang berjiwa Pancasila.

“Masyarakat nantinya akan paham bagaimana kesadaran akan berbangsa dan bernegara sebagai warga negara yang baik dan mengerti serta paham akan falsafah hidup dari bangsa ini. Ada empat poin penting yang menjadi konsensus dasar bangsa ini yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tegas Letkol Zega kepada Penerangan Korem (Penrem) 143 Halu Oleo melalui sambungan Telegram.

Kegiatan penyuluhan tersebut menghadirkan pemateri dari Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Kolaka yang di Ketuai oleh Gentur Agus Surajo dan Dosen dari Universitas Sebelas November (USN) Kolaka Soleh Sutrisno.

Menurut Gentur, salah satu sendi kokohnya negara karena adanya rasa kebangsaan. Indonesia merupakan salah satu bangsa paling kompleks dengan keragaman suku, bahasa, ras, golongan serta agama yang sedemikian majemuknya. Pemberdayaan sumber daya alam (SDA) kedepannya harus dilakukan perbaikan guna menciptakan keadilan dalam perekonomian.

“Sebagai warga negara kita harus konsisten menjaga budaya kearifan budaya lokal yang merupakan nilai-nilai luhur yamg menjadi titipan para pendahulu bangsa kita,” ujar Gentur.

Disisi lain, kebahagiaan rakyat Indonesia berada di bentangan garis khatulistiwa. Serta kesadaran masyarakat akan pentingnya saling memahami. “Bersama dalam kedamaian dan kedamaian dalam kebersamaan,” ucap Soleh Sutrisno.

Laporan: Rian Adriansyah

  • Bagikan