Komunitas Milenial KITA Jokowi: Mengapa Harus Pilih Jokowi?

  • Bagikan
Sahir Barakati. (Foto: Istimewa)
Sahir Barakati. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemilihan presiden dan wakil presiden RI tinggal beberapa hari lagi. Jelang pencoblosan, Komunitas KITS Jokowi mengatakan alasan milenial Sulawesi Tenggara harus memilih paslon Jokowi-Ma’ruf pada 17 April 2019.

Menurut komunitas ini, paslon nomor urut 01 itu berkontribusi besar terhadap perkembangan generasi milenial di Sultra melalui sejumlah program yang dibangun ke depan, misalnya kartu pra kerja dan KIP kuliah.

Koordinator KITA Jokowi Sultra, Sahir Barakati, mengatakan hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pemilih milenial mencapai 45 persen. Untuk itu, pemilih wajib ini perlu melihat program paslon presiden dan wakilnya di lima tahun ke depan.

“Dukungan pemilih ini (milenial) sangat menentukan dalam pilpres nanti. Kaum milenial harus bisa menyalurkan hak suaranya pada figur yang betul-betul memiliki peran dan perhatian terhadap kemajuan kaum milenial. Hasil survei juga menunjukkan, pasangan Jokowi-Ma’ruf masih unggul di segmen pemilih milenial ini,” kata pemuda asal Muna Barat itu, Selasa (2/4/2019).

Menurutnya, masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, dibuktikan banyak kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi kreatif. Misalnya, dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif oleh Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015.

“Pak Jokowi juga berikan banyak perhatian kepada kaum milenial, karena punya potensi sebagai penggerak ekonomi baru dengan platform digital yang akan jadi model ekonomi masa depan Indonesia. Tumbuhnya empat unicorn, seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka yang fenomenal akan mengelevasi startup-startup baru. Artinya, Pemerintahan Joko Widodo menunjukkan keberpihakan yang kuat kepada industri 4.0,” jelasnya.

Terlebih kata dia, peresmian peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0, mengingat sektor Industri ini bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.

“Kepemimpinan Jokowi mendatang, tinggal memperkuat pertumbuhan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan SDM ini penting sebagai langkah memperkuat penguasaan digitalisasi yang identik dengan internet of things, automatisasi, dan artificial intelegence,” tambahnya.

Mantan Ketua UK GAN UHO itu juga mengapresiasi rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2019. Anggaran pendidikan direncanakan Rp 487,9 triliun. Jumlah ini naik 9,86 persen dibandingkan pada 2018 yang mencapai 444,1 triliun. Jadi dengan itu, kedepan salah satu kebijakan nyata selain pendidikan vokasi, yakni direalisasikannya KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah untuk akses pendidikan lebih luas. Anak-anak muda dari keluarga kurang mampu akan diberikan sarana pendidikan di perguruan tinggi.

Sekian banyak kebijakan ke arah milenial, lanjutnya presiden juga menaruh perhatian besar kepada Youtubers, Stand up Comedian, Instagramer, Blogger, para gamers E-sport, dan lainnya lewat pertemuannya yang membahas seputar industri tersebut.

“Harapannya, generasi milenial benar-benar menyalurkan hak politiknya di 17 April 2019, dengan cara mendukung capres-cawapres peduli, mendukung, berkontribusi nyata serta menjadi representasi bagi anak-anak muda. Dan itu hanya bisa kita temukan pada sosok Joko Widodo,” ucapnya. (Adv)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan