Komunitas Pejalan Kaki Sultra Berikan Bantuan Sembako kepada Pemulung

  • Bagikan
Komunitas pejalan kaki saat menyerahkan paket bantuan sembako kepada warga di Nanga-nanga (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Komunitas Pejalan Kaki (KPK) Sulawesi Tenggara memberikan bantuan paket sembako kepada warga yang belum mendapatkan paket bantuan dan pemulung di Kota Kendari, Jumat (14/5/2020).

Ketua Komunitas Majelis Pertimbangan Pejalan Kaki Sultra, Lukman Abunawas, mengatakan bahwa aksi bagi sembako ini sengaja dilakukan pihaknya melalui komunitas kepada warga-warga yang belum sama sekali terdata untuk mendapatkan bantuan.

“Jadi mereka yang dapat bantuan ini riil hasil pendataan kami, bahwa mereka belum sama sekali tersentuh bantuan baik dari pemerintah provinsi maupun kota,” kata Lukman Abunawas dilokasi pembagian sembako.

Wakil Gubernur Sultra ini mengatakan, bahwa beberapa lokasi hasil pendataan tim komunitas pejalan kaki yang diberikan bantuan paket sembako yakni di Kelurahan Nanga-nanga bagian dalam, Sodoha kategori kelompok pemulung, dan di Kelurahan Puuwatu.

“Jadi total paket sembako yang kita serahkan ini berfariasi jumlahnya di masing-masing tempat tergantung data yang kami peroleh. Kalau kaya di bagian Nanga-nanga ujung ini sekitar 12 kepala keluarga yang kami berikan paket,” terang Lukman usai menyerahkan paket di Kelurahan Nanga-nanga.

Aksi solidaritas ini dipimpin langsung olehnya dengan menyusiri rumah-rumah warga terdampak, bersama jajaran komunitas lainnya. Selain memberikan bantuan paket sembako, pihaknya juga memberikan sedikit rezekinya kepada masyarakat yang mendapatkan bantuan paket.

“Kita berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi mereka. Meskipun nilainya tidak seberapa semoga dapat meringankan beban, dan dapat digunakan untuk kebutuhan menjalankan puasa dan menyambut hari raya idul fitri,” bebernya.

Ibu Intan, salah satu warga di Nanga-nanga mengaku bahwa sejak Pandemi Covid-19 pihaknya baru sekali mendapatkan bantuan. Itupun jumlahnya tidak seberapa hanya 5 Kg beras.

“Jadi bantuan itu waktu bulan empat, sekali saja kita dapat, sementara warga lain dibagian depan sana sudah berkali-kali dapat kita disini apa,” kesalnya.

Dia berharap ada pemerataan bantuan di setiap warga khususnya dibagian perbatasan Nanga-nanga dan Kelurahan Baruga bagian belakang.

“Jangan hanya orang-orang yang dikenal pak RT yang dapat. Bahkan yang dapat PKH juga dapat sembako, kita disini tidak ada sama-sekali,” tutupnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan