Kondisi Ekonomi Sultra Triwulan IV-2020 Minus 2,15 Persen

  • Bagikan
Grafik pertumbuhan ekonomi Provinsi Sultra. (Foto: potongan video rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara merilis data pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan IV-2020 dibanding triwulan IV-2019 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar minus 2,15 persen, namun dibandingkan triwulan III-2020 menunujukkan pertumbuhan positif sebesar 2,11 persen.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan kontraksinya pertumbuhan ekonomi lantaran hal serupa terjadi pada sektor produksi, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 9,14 persen. Sementara dari segi pengeluaran, kontraksi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 2,87 persen.

Agnes juga menjelaskan, pemicu pertumbuhan ekonomi Sultra triwulan IV-2020 sebesar 2,11 persen (q-to-q) dari sisi produksi, yakni pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas 13,41 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa 48,53 persen.

Kondisi ekonomi Sultra jika dicermati selama 2020 mengalami kontraksi 0,65 persen dibanding capaian 2019 tumbuh sebesar 6,50 persen (c-to-c).

“Kondisi pertumbuhan ekonomi di masa pandemi terus menunjukkan angka menurun, sebelumnya sejak 2018 pertumbuhan ekonomi Sultra selalu di atas angka 6 persen,” terangnya, Jumat (5/2/2020).

Secara keseluruhan sepanjang 2020 pemicu kontraksi pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi, yaitu terdalam terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan 5,25 persen dan dari sisi pengeluaran terdalam terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani tumah tangga sebesar 3,59 persen.

Triwaulan IV 2020, BPS Sultra mencatat produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku tercatat mencapai nilai Rp 33,97 triliun atau Rp 24,24 triliun atas dasar harga konstan.

“Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) triwulan III-2020 yang tercatat Rp 33,19 triliun atas dasar harga berlaku sebesar Rp23,74 atas dasar harga konstan,” ucapnya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan