Konut Dua Kali Juara Favorit di ‘Pesona Halo Sultra’

  • Bagikan
Bupati Konawe Utara, Ruksamin di karnaval tenun Sultra. (Foto; Nova Aliza/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tidak sia-sia Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin-Raup berpartisipasi di karnaval tenun Sultra. Ia yang ketika itu mengenakan sandal jepit, baju kaos putih bertuliskan ‘Ogandu, Odoi’ dilapisi baju hitam sembari membawa tudung berisi hasil pertanian masyarakatnya berjalan di jalur karnaval. Daerah ini telah meraih dua juara favorit dalam semarak hari ulang tahun Sultra ke-53 di Kota Kendari.

Juara favorit masing-masing didapatkan pada karnaval semarak hari ulang tahun Sultra ke-53. Tidak hanya itu, pameran rumah adat Konut juga menjadi yang terfavorit diantara 17 kabupaten/kota Se-Sultra.

Menurut Bupati Konut, Ruksamin, rahasia penghargaan terfavorit dikarenakan stand rumah adat mereka berisi keunggulan-keunggulan daerah, yakni sektor pertanian, kerajinan tangan, budaya dan potret potensi pariwisatanya. Namun kali ini, sektor pertanian berupa tanaman jagung lebih mengisi ruang stand sebagai tanda konsep tersebut sedang diprioritaskan Konut selain sektor lainnya.

“Makanya di depan stand Konut itu ada jagung raksasa karena kaki lebih memprioritaskan tanaman tersebut, berdoa saja semoga program ini berjalan lancar. Selain itu kami juga menyiapkan (poster) destinasi wisata Pulau Labengki, permandian air panas untuk dijadikan tempat berfoto pengunjung. Jadi terkesan pernah ke sana,” kata Ruksamin, Minggu (30/042017).

‘Ogandu, Odoi’ sendiri adalah nama program unggulan pemerintah Konut dengan menyediakan 10 hektar lahan guna memproduksi tanaman jagung. Konut juga menjalin mitra kerja bersama perbankan untuk pendanaan dan pihak Bulog serta PT Japfa dari sisi pemasaran.

“Sekarang Bank Sultra telah menyalurkan dana senilai Rp 680 juta untuk masyarakat, serta pihak Bulog juga akan menyuplai hasil panen kami sebanyak 3.150 ton begitupun pihak PT Japfa,” jelasnya.

Ia berharap program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat utamanya dari hasil pertanian.

Laporan: Nova Aliza

  • Bagikan