Konut Mulai Dikepung Banjir, Air Kini Genangi Ruas Jalan Trans Sulawesi

  • Bagikan
Kondisi terkini banjir di Kabupaten Konut, Sultra, Jumat (19/6/2020). (Foto: Aripin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara beberapa hari terakhir menyebabkan aliran Sungai Linomoiyo di wilayah Kecamatan Oheo meluap, Jumat (19/6/2020).

Pantauan Sultrakini.com, luapan air bahkan menggenangi jalan raya poros trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo dengan ketinggian sekitar satu meter dengan debit air yang sangat deras, yang menyebabkan kendaraan roda dua maupun roda empat sulit melewati jalur tersebut.

Kondisi terkini banjir di Kabupaten Konut, Sultra, Jumat (19/6/2020). (Foto: Aripin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

Beberapa ruas jalan trans Sulawesi yang mulai teraliri air, yaitu Desa Polora di Kecamatan Langgikima dan Desa Sambandete di Kecamatan Oheo. Saat ini Pemkab Konut sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai khususnya di enam kecamatan segera mengungsi. Saat ini status siaga banjir sudah dikeluarkan oleh BPBD Konut.

Bupati Konut, Ruksamin, mengatakan air sungai meluap dan menutup akses jalan terjadi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo sekitar pukul 03.39 Wita dini hari. Ia juga mengingatkan masyarakat yang akan melintas dari Kota Kendari menuju Morowali, Sulawesi Tengah untuk mengurungkan niatnya melewati jalur tersebut dikarenakan air sungai sudah naik ke permukaan jalan di Jembatan Linomoiyo.

Kondisi terkini banjir di Kabupaten Konut, Sultra, Jumat (19/6/2020). (Foto: Aripin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

Menurutnya, hujan deras dengan durasi lama mengakibatkan aliran sungai meluap hingga jalan tidak bisa dilewati.

“Ketinggian air di pukul 03.39 Wita mencapai 50 sentimeter, apalagi sekarang masih hujan walau tidak deras tapi kemungkinan air masih akan naik terus. Mohon doanya semoga lekas surut,” ucap Ruksamin.

Sementara itu, Camat Oheo Sumiadin, menerangkan dirinya sudah mengimbau kepada semua kepala desa yang berada di wilayah kerjanya untuk segera mengevakuasi masyarakat yang berada di sekitaran bantaran sungai.

“Untuk sementara sudah status siaga dengan melihat kondisi air yang mulai naik. Bahkan, jalur di Sambandete ini mulai terputus. Kami pemerintah kecamatan kepada seluruh kepala desa yang berada di bantaran sungai supaya warganya segera dievakuasi dan tetap waspada,” terangnya.

Hingga pukul 14.15 Wita, ketinggian air di Desa Sambandete mencapai satu meter sehingga kendaraan sulit untuk melewati jalur tersebut. Sedangkan masyarakat yang nekat melintasi jalur hanya dibantu oleh Bhabinkamtibmas Kecamatan Oheo Dedy serta warga sekitar untuk melewati jalur.

“Air mulai menggenangi jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Sulteng-Sultra, tepatnya di Desa Sambandete, sejak malam Jumat sekitar pukul 08.00 malam, diperkirakan air akan terus naik,” ujar Bhabinkamtibmas Kecamatan Oheo, Bripka Dedy Abdulah. (A)

Laporan: Aripin Lapotende
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan