Kriminalitas di Buton Meningkat Tahun 2017

  • Bagikan
Kapolres Buton, AKBP Andi Herman SIK saat konferensi pers di aula Mapolres Buton, Sabtu (30/12/2017). (Foto: La Ode Ali/SULTAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Kasus kriminalitas di wilayah hukum Polres Buton, Sulawesi Tenggara, yaitu Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Selatan meningkat di 2017. Tercatat, 269 kasus terjadi di tahun ini, sedang 2016 yang hanya 238 kasus.

“Tren gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dibanding tahun lalu, jadi naik sebanyak 31 kasus, dan penyelesaiannya juga meningkat, tahun lalu 170 kasus dan tahun ini 269 kasus,” kata Kapolres Buton, AKBP Andi Herman SIK didampingi Wakapolres Buton, Kompol Arnaldo Von Bullow SIK dan sejumlah pejabat Polres Buton saat konferensi pers di aula Polres Buton, Sabtu (30/12/2017).

Jumlah kasus terbanyak, yaitu kasus konvensional sebanyak 382 kasus, trans nasional empat kasus, menyangkut kekayaan negara tujuh kasus, konfigensi satu kasus, dan pelanggaran HAM dua kasus.

“Sedangkan tindak pidana menonjol, yaitu kasus curanmor empat, curat (pencurian dengan pemberatan) tiga, mayat yang ditemukan satu, penganiyaan berat satu, temuan mayat atau pembunuhan bayi satu, narkotika tiga, pembunuhan dua, tambang pasir ilegal satu, korupsi enam kasus, dan penganiyaan berat satu,” ujarnya.

Untuk indeks sepuluh kasus penganiyaan selama 2017, lanjut Andi Herman, seperti penganiyaan sebanyak 63 kasus dan yang diselesaikan 47 kasus, tindak pidana pencabulan sembilan dan terselesaikan empat kasus, laporan masyarakat tentang miras ilegal 138 dan semua selesai.

“Berikutnya, pencurian biasa sebanyak 34 kasus, selesai 10, pengeroyokan 17 kasus selesai 14, pencurian pemberatan delapan kasus selesai enam, pengancaman 13 selesai delapan, pengrusakan 11 selesai lima, dan senjata tajam 15 kasus selesai delapan kasus,” jelas Andi Herman.

Menurut dia, peningkatan kriminalitas tersebut disebabkan oleh meningkatnya kasus miras yang diproses Polres Buton selama 2017. Sedangkan kasus lainnya mengalami penurunan.

“Peningkatan itu karena banyaknya kasus miras yang kita proses, untuk kasus kriminalitas menurun semua seperti penganiyaan dan KDRT,” pungkasnya.

(Baca: Angka Kriminalitas di Sultra Menurun di 2017)

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan