Lagi, Warga Buton Terinfeksi Rubella

  • Bagikan
Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Siti Jumaria Hafid (tengah) saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/10/2018) (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)
Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Siti Jumaria Hafid (tengah) saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/10/2018) (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Anak berusia 6,7 tahun warga Desa Kambula-Mbulana, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara terinfeksi rubella. Hal itu terungkap ketika Dinas Kesehatan setempat melakukan uji sampel di Surabaya, Jawa Timur pada Juni 2018.

“27 Juni lalu ada sampel yang kami temukan di rumah sakit atas pemeriksaan dokter ahli anak Pak Hayun, dari sampel itu kemudian kami kirim ke Surabaya dan hasilnya positif terkena rubella,” kata Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Siti Jumaria Hafid kepada Sultrakini.com, Selasa (9/10/2018).

Anak yang masih duduk dibangku kelas 1 SD itu lanjut Siti, kini sudah mendapatkan pengobatan dari dokter. Namun, pihaknya menyarankan agar secepatnya divaksinasi agar penyakit yang dideritanya tersebut tidak dialaminya lagi.

“Saran kami agar harus cepat divaksinasi karena sudah sebagai HOS yaitu pembawa penyakit di dalam tubuhnya, karena suatu waktu jika kondisinya tidak fit, akan kembali lagi,” jelasnya.

Selain itu, Siti mengungkapkan bahwa sebenarnya di Kabupaten Buton khususnya Kecamatan Pasarwajo sudah ada yang terdeteksi rubella, hanya saja tidak diketahui masyarakat. Karena mayoritas warga menganggap demam yang diderita seorang anak, hanya demam biasa padahal itu merupakan salah satu ciri penyakit rubella.

“Di Pasarwajo ini sudah ada, tinggal tunggu bumingnya saja, untuk kemudian kita tingkatkan kasus itu atau KLB (kasus luar biasa),” ungkapnya.

Untuk itu, Ia berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Buton khususnya para orang tua agar segera membawa anak-anaknya ketempat-tempat fasilitas kesehatan untuk diberikan imunisasi measleas rubella atau MR sebelum masa kampanye pemberian vaksin campak dan rubella berakhir pada Oktober 2018 ini.

“Karena setelah masa kampanye ini berakhir maka tidak lagi menjadi sasaran Dinas Kesehatan, dan hanya kembali akan menjadi sasaran rutin yaitu setiap 9 bulan, 24 bulan, dan saat anak duduk di kelas 1 SD,” imbaunya.

Diberitakan sebelum, Bayi berusia lima bulan bernama Sidiq Hendrawan warga Desa Mega Bahari, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, juga juga terinfeksi virus rubella. Dan terpaksa dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Makasar, Sulawesi Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif

Laporan: La Ode Ali
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan