Lantik Kades Popalia, Bupati Kolaka Diprotes

  • Bagikan
Unjuk rasa protes pelantikan Kades Popalia di Rujab Bupati Kolaka, Senin (28/1/2019). (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Unjuk rasa protes pelantikan Kades Popalia di Rujab Bupati Kolaka, Senin (28/1/2019). (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Massa unjuk rasa mendesak masuk ke dalam Rumah Jabatan (rujab) Bupati Kolaka sesaat setelah pelantikan 21 kepala desa terpilih. Termasuk memprotes dilantiknya Yusran sebagai Kades Popalia.

Protes pengunjuk rasa, Senin (28/1/2019), juga diwarnai aksi bakar baju mantan timses paslon nomor urut 1 Ahmad Safei yang dulunya calon bupati dan kini menjadi kepala daerah mereka.

“Kami ini semuanya adalah mantan pendukung Safei yang dulu berjuang bersama, tetapi setelah ia terpilih, seakan bungkam dengan permasalahan kades Popalia ini, mana keadilan yang dulu kau janjikan,” ucap salah satu orator aksi, Jabir, Senin (28/1/2019).

(Baca: Lantik Kades, Bupati Kolaka Ingatkan Pelayanan Masyarakat Bukan di Rumah)

Sebelumnya, sengketa pilkades Popalia telah dibawa ke rana DPRD dan BPMD. Tetapi laporan tersebut belum ditanggapi oleh bupati yang akhirnya menimbulkan protes.

Hal yang dipermasalahkan pengunjuk rasa adalah jumlah daftar hadir pemilih 845 orang berbanding terbalik dengan hasil rekapitulasi suara, yakni 809 orang, serta perhitungan surat suara sampai larut malam.

“Gugatan yang diadukan pada Pemda sudah dilakukan baik pertemuan dengan DPRD maupun BPMD, namun sampai saat ini perhatian bupati Kolaka untuk menyelesaikan sengketa tidak ada. Timbul pertanyaan, apakah bupati sudah tuli dan buta hatinya,” sambung si orator.

(Baca: Pilkades Popalia Disinyalir Curang, Pemda Kolaka akan Rapat)

Persoalan sengketa, lanjut dia, tujuh orang panitia dan empat orang saksi menyetujui berita acara bahwa pilkades di Desa Popalia bermasalah. Penandatanganan pun dilakukan dan diteruskan ke BPMD Kolaka. Tetapi Yusran, Kades terpilih tetap dilantik Bupati Kolaka.

“Kami bertanya apa dasar hukumnya,” ucapnya.

Laporan: Zulfikar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan