Lebih Bahaya Mana, Perokok Pasif Terpapar Rokok Elektrik atau Tembakau?

  • Bagikan
ilustrasi
ilustrasi

SULTRAKINI.COM: Vape maupun rokok tembakau sama bahayanya bagi kesehatan. Selain berdampak buruk bagi penggunanya, juga berdampak buruk bagi perokok pasif.

Vape atau yang dikenal dengan rokok elektrik sudah banyak beredar di pasaran. Banyak kalangan pemuda tertarik menggunakan rokok elektrik ini. Lantas manakah lebih berbahaya bagi perokok pasif, terpapar asap rokok elektrik atau rokok tembakau?

Zat yang terdapat pada vape, seperti Nikotin, Volatile organic compounds (VOC), bahan kimia perasa, Formaldehyde. Sedangkan zat yang terdapat pada rokok tembakau, yakni, Formaldehyde, Nitrosamines. Toluene, Nikotin, Tar, dan Karbon Monoksida.

Bahaya yang ditimbulkan rokok vape tidak jauh berbeda dengan rokok tembakau pada umumnya, selain berbahaya bagi pengguna, rokok ini juga berbahaya bagi orang di sekitarnya karena asap yang dikeluarkan oleh perokok aktif bisa menyebabkan berbagai penyakit terutama kanker paru-paru.

Bahaya yang ditimbulkan rokok vape bagi perokok pasif, yaitu kanker paru-paru, asma, penyakit koroner, serengan jantung, untuk wanita hamil dapat menyebabkan kematian premature, untuk bayi dan anak menyebabkan rendahnya berat badan, Sindrom kematian bayi mendadak, masalah pendengaran, dan kekebalan tubuh rendah.

Sedangkan dampak paparan asap rokok tembakau pada perokok pasif, sebagai berikut.
1. pada orang dewasa yang tidak merokok
Meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen. Meningkatkan risiko penyakit jantung koroner yang menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung. Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan adanya pengerasan arteri atau yang disebut dengan aterosklerosis.

2. Pada ibu hamil
Wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi, seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.

3. Pada anak-anak bisa menyebabkan asma, pilek, infeksi telinga dan sistem pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis, alergi, meningitis, batuk, infeksi telinga tengah yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dan sindrom kematian bayi mendadak.

Di Indonesia sendiri belum ada kasus kematian karena vape yang dilaporkan. Namun yang dilaporkan meninggal dunia karena kanker paru-paru. Menurut WHO, Indonesia menempati penduduk sebagai perokok terbesar di dunia, penyebab kematian dianggap karena mengkonsumsi tembakau.

Contoh kasus dampak vape, yakni rokok vape meledak di mulut pria remaja di Nevada mengakibatkan sebagian besar gigi hancur. menurut Dr. Katie Russell selaku Direktur Trauma Medis di Primary Children’s Hospital, baru pertama kali menangani insiden tersebut. pemiliknya pun tidak berpikiran bahwa vape miliknya dapat meledak.

Egy Pranata Asprian, pemilik toko elektronik vapping mengatakan ada dua penyebab vape bisa meledak.

Pertama, masalah dari baterai. komponen ini merupakan paling penting dari vape karena semua tenaga arus listrik berasal dari baterai sehingga harus diganti secara berkala apabila vape terlihat robek atau penyok.

Kedua, lilitan kawat di dalam vape. Lilitan ini bisa berpengaruh terhadap daya suatu vape, apabila besaran ohm di bawah 0,1, berakibat baterai bekerja lebih besar dan menghasilkan tenaga lebih.

Dari berbagai sumber
Laporan: Hasniar

  • Bagikan