Lewat WUBI, Saatnya UMKM Sultra Bangkit

  • Bagikan
Pelatiahan WIBU KPwBI Sultra di saah satu hotel di Kota Kendari, Senin (25/11/2019). (Foto: BI Sultra)
Pelatiahan WIBU KPwBI Sultra di saah satu hotel di Kota Kendari, Senin (25/11/2019). (Foto: BI Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Perkembangan era industri 4.0 menuntut pelaku usaha mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan teknologi, khususnya internet yang membuka akses pasar seluas-luasnya untuk promosi dan transaksi penjualan.

Berdasarkan data Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) pada 2018, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Jumlah pengguna internet mencapai 132,7 juta, didukung dengan kepemilikian ponsel sebanyak 177,9 juta. Kondisi tersebut membuka kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia yang didominasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya.

Pada 2017, Kementerian Koperasi dan UMKM juga mencatat 99 persen unit usaha di Indonesia merupakan UMKM dan mampu menyerap 97 persen angkatan kerja serta menyumbang 60 persen terhadap PDB Indonesia. Namun 98 persen UMKM di Indonesia merupakan usaha mikro yang masih menghadapi banyak tantangan.

Hal tersebut dinilai sama dengan kondisi UMKM di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni hambatan pada aspek kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), kreativitas, akses permodalan, dan akses pasar. Sementara di era pemasaran digital, pelaku UMKM di Sultra harus siap memasuki era digital dengan memanfaatkan media sosial dan kanal e-commerce.

Mengatasi hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra menyelenggarakan program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) dengan harapan akan meningkatkan jumlah dan kualitas wirausaha di Sultra.

Kepala KPwBI Sultra, Suharman Tabrani, mengatakan program WUBI, meliputi pembinaan usaha melalui booth camp, pembinaan, hingga pendampingan wirausaha.

“Dengan koordinasi dan sinergi yang erat bersama pemerintah daerah, program WUBI akan membawa manfaat besar bagi pelaku wirausaha dan UMKM Sultra, khususnya sektor agribisnis, sektor pariwisata, dan sumber daya alam lainnya yang memiliki potensi ekspor,” jelas Suharman, Senin (25/11/2019).

BI Sultra juga mendorong pelaku UMKM agar mampu bersaing dengan pelaku usaha di luar Sultra. “Inovasi-inovasi baru dilakukan UMKM Sultra mampu memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan keberlangsungan dunia usaha sangat kami harapkan setelah pelatihan ini,” ucapnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan