Lima Bulan di Tenda Pengungsian, Korban Longsor di Sampara Terabaikan

  • Bagikan
Suasana dalam tenda pengungsian keluarga Asmin Januarsi (foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Korban tanah longsor di Kelurahan Sampara Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe pada April 2017 lalu, hingga kini masih bertahan hidup di tenda pengungsian. Janji pemerintah untuk dibuatkan rumah sementara, hingga kini belum terpenuhi.

Hal itu diungkapkan keluarga korban, Asmin Januarsi (28). Wanita yang merupakan anak dari korban yang rumahnya terkena bencana longsor tersebut menuturkan, longsor terjadi 14 April 2017 lalu. Saat kejadian, pihak pemerintah baik dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kabupaten turun tangan.

Namun kata dia, bantuan yang diberikan hanya bersifat insidentil. Antara lain, tenda tempat tinggal sementara dan makanan. Suatu ketika, Asmin bersama keluarganya dipertemukan dalam rapat dengan unsur pemerintah, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Hasil dari pertemuan tersebut, pihak keluarga korban diminta untuk mencari lahan kosong.

“Saat itu kami diminta untuk cari lahan. Katanya akan dibangunkan rumah baru. Sekarang, lahan sudah ada tapi janji dari pemerintah untuk dibuatkan rumah tidak ada juga. Makanya sampai sekarang orang tua saya (korban) masih tinggal di tenda pengungsian,” jelas melalui vie telepon, Selasa (05/06/2017).

Asmin bercerita, mereka yang bertahan di tenda pengungsian ada tiga kepala keluarga. Antara lain, ayah dan ibunya sendiri dan dua saudaranya yang telah berkeluarga.

“Awalnya, ada tiga keluarga yang tinggal di tenda. Tapi sekarang sisa dua, karena saudara saya yang satunya melahirkan, dia pindah ke rumah keluarga yang lain. Tidak mungkin anak bayi tinggal di situ,” terangnya.

Anak keempat dari tujuh bersaudara itu mengungkapkan, tinggal di tenda selama berbulan-bulan sangat tidak mengenakan. Kalau malam hawanya sangat dingin. Sementara di siang hari sangat panas.

“Pernah itu hari dia masuki ular itu tenda,” lanjutnya.

Menurut Asmin, belakangan ini hampir tiap pekan orang tuanya ke Unaaha untuk ke kantor Dinas Sosial. Namun kata dia, instansi terkait berdalih tidak ada anggaran saat ini.

“Katanya tidak ada anggaran. Padahal mereka sudah janji akan buatkan kami tempat tinggal sementara setelah kami sudah dapat lahan. Tapi janjinya hanya tinggal janji,” tandasnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan