Lima Excavator Milik Dinas Pertanian Mangkrak Digarasi Dinas PU, Plt Bupati Koltim Berang 

  • Bagikan
Plt Bupati Koltim Andi Merya Nur saat melakukan sidak di Dinas PU, (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)
Plt Bupati Koltim Andi Merya Nur saat melakukan sidak di Dinas PU, (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLTIM – Plt Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur dan jajarannya terus berupaya keras merenovasi dalam mengembangkan daerah. Salah satunya dengan menata kembali kebijakan-kebijakan di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilainya sarat kepentingan kelompok tertentu dan semrawut.

Terbukti sejumlah OPD yang diduga tidak berwenang mengelola tupoksinya justru mengelola tupoksi dinas lain sehingga menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. Seperti tupoksi di Dinas Pertanian yang dikelola oleh Dinas PU.

Kesemrawutan tersebut mencuat saat Plt Bupati Koltim dan jajaran melakukan sidak alat berat Dinas Pertanian yang dikelola Dinas PU, Selasa (18/5/2021). Ditemukan sejumlah alat berat jenis excavator milik Dinas Pertanian kini mangkrak di garasi alat berat Dinas PU dalam kondisi yang memprihatinkan di Desa Poni-poniki, Kecamatan Tirawuta.

Sebanyak lima unit alat berat yang digelontorkan Kementerian Pertanian tahun 2018 lalu, yakni 3 unit excavator PC 200,1 unit PC 50, dan 1 unit bekholoader, hanya satu yang masih normal dan dapat digunakan yakni excavator PC 200, empat unit lainnya rusak tidak dapat digunakan.

Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur yang melihat langsung kondisi alat berat Dinas Pertanian yang dikelola Dinas PU dalam kondisi memprihatinkan, sangat berang dan menyayangkan sekali.

“Bagaimana bisa alat berat pertanian dikelola Dinas PU, rusak berat begitu dimana biaya perawatannya selama ini, masuk di kas daerah, mana? PU dan keuangan ini terlalu gila urusan,” kesalnya.

Excavator milik Dinas Pertanian Koltim dalam kondisi rusak, bantuan Kementerian Pertanian tahun 2018 (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)

Dia meminta dan menegaskan pada dinas terkait pasca kunjungan ini alat-alat berat tersebut harus segera diurus dan diperbaiki secepatnya.

“Pokoknya saya tidak mau tau alat ini harus bagus, siap digunakan untuk pemanfaatannya, kalkulasi semua yang rusak lalu anggarkan,” tegasnya.

Andi Merya berharap kedepannya tidak ada lagi dinas-dinas yang mengelola urusan dinas lain jika tidak berkaitan dan ada kolaborasi untuk kepentingan pemerintahan.

“Masing-masing OPD harus urus dinas masing-masing, kreatif dan inovatif,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kolaka Timur, Lasky Paemba, mengatakan bahwa unit alat bantuan oleh kementerian tersebut sejak tiba tahun 2018 hingga 2021 dikelola oleh Dinas PU.

“Rentan waktu 2018-2021, Dinas PU yang kelola, disewakan alat itu, kami tidak tau apa-apa, bahkan jika kami mau menggunakan alat itu, kami harus sewa seperti penyewa lainnya kan lucu,” bebernya.

Dia mengakui, kini alat tersebut rusak dan Dinas Pertanian pun tidak dapat berbuat apa-apa, karena bukan pihaknya yang mengelolah anggaran perbaikannya tapi melekat di Dinas PU.

“Kalau tahun lalu, bupati terdahulu menganggarkan perbaikan alat pertanian dengan nominal sekitar Rp 100 juta, tapi kepala keuangan saat itu malah memindahkan anggaran itu di Dinas PU dan hingga hari ini alat tersebut faktanya tidak diperbaiki,” terangnya.

Lasky juga mengaku sungguh menyayangkan hal ini. Karena pihaknya sudah bersusah-payah pernah meminta dan mengajukan permohonan bantuan di pusat untuk pengadaan alat-alat berat itu, tapi malah ditelantarkan.

Untuk menalangi dana perbaikan empat unit alat pertanian yang rusak itu, kini Dinas Pertanian terpaksa harus memanfaatkan 1 unit excavator untuk mencari dana talangan demi memperbaiki 4 unit lainnya yang rusak karena dari pusat tidak ada dana perbaikan.

“Plt Bupati sudah sidak dan melihat langsung kondisi alat berat itu, beliau akan menggelontorkan dana perbaikan, kami sangat bersyukur,” tutupnya. (B)

Laporan: Hasrianty
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan