Mahasiswa IAIN Kendari Harumkan Nama Sultra di Festival Seni Qasidah Nasional

  • Bagikan
Muh. Fajrun Syawal Rahmad. (Foto: Dok.IAIN Kendari)
Muh. Fajrun Syawal Rahmad. (Foto: Dok.IAIN Kendari)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Muh. Fajrun Syawal Rahmad mengharumkan nama Provinsi Sultra di kancanasional. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini, berhasil meraih juara 1 Lomba Fashion Show Putra pada Festival Seni Qasidah Berskala Besar XXIV 2019 di Jakarta.

Fajrun mengatakan, di lomba fashion show itu ia memperkenalkan kain tenun khas Sultra. Menurutnya tenunan seyogyanya menjadi warisan kebanggaan yang selalu eksis, khususnya di kalangan anak muda.

“Saya juga tidak membayangkan bisa mendapat juara, mengingat banyak pesaing dari berbagai provinsi di Indonesia. Apalagi peserta yang turut ambil bagian dalam lomba ini kurang 100 orang dengan memamerkan busana rancangan masing-masing,” terangnya, Kamis (26/12/2019).

Humas IAIN Kendari, Lili Ulvia, menuturkan busana yang dipamerkan berkonsep Tenun Icon Party “Lakina Agama” ini mampu menyita perhatian dewan juri dan undangan yang hadir. Selain dirinya, rekannya Muh. Yusuf Rahmad juga menorehkan prestasi dalam ajang tersebut.

“Keberhasilan kami menorehkan prestasi pada event yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPP Lasqi) ini menjadi bukti bahwa mahasiswa IAIN bisa menunjukkan kemampuannya. Artinya, mereka tidak terpaku pada bidang keagamaan, tapi di segala bidang pendidikan dan budaya,” ucapnya.

Prestasi Fajrun dan Yusuf, kata dia, membuktikan eksistensi IAIN mampu melahirkan mahasiswa yang hebat bermartabat bukan sekadar kata-kata. Tentunya, prestasi keduanya patut dibanggakan karena telah mengharumkan nama daerah di kancanasional.

“Fajrun sendiri adalah mahasiswa bertabur prestasi sejak masih duduk di bangku madrasah. Fajrun dikenal memiliki sederet prestasi mentereng. Mahasiswa kelahiran 07 Januari 2002 ini mengoleksi puluhan penghargaan pada sejumlah bidang,” tambahnya.

Laporan: Muh Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan