SULTRAKINI.COM: KENDARI – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Kendari, berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gadung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (2/4/2018).
Koordinator aksi, Ramdhani mengatakan dampak dari kenaikan BBM tersebut paling besar dirasakan oleh rakyat kecil. Ketika BBM naik, inflasi ikut naik yang berakibat harga-harga kebutuhan pokok akan ikut naik.
“Kami menuntut agar ada upaya dari pemerintah untuk mengembalikan kewenangan harga BBM seperti semula. Selain itu, agar BBM bersubsidi selalu tersedia di setiap SPBU untuk rakyat kurang mampu,” ujar Ramdhani dalam orasinya di gedung DPRD Provinsi Sultra, Senin (2/4/2018).
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sultra, Sukarman menjelaskan telah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina agar penggunaan BBM bersubsidi harus pada peruntukannya.
“Kita masih terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah SPBU yang ada di Kota Kendari. Saat ini kita sedang menyusun sebuah metode terkait peruntukan BBM bersubsidi dan ini berjalan paling lama dua minggu berdasarkan kesepakatan kami bersama pihak Pertamina,” kata Sukarman.
Laporan: Wayan Sukanta
