“Mai Te Wuna-Amaimo Pada Inie” di Baliho Rajiun Menuai Polemik

  • Bagikan
Baliho Mai Te Wuna-Amaimo Pada Inie yang menyertakan foto Laode M Rajiun Tumada. (Foto: Istimewa)
Baliho Mai Te Wuna-Amaimo Pada Inie yang menyertakan foto Laode M Rajiun Tumada. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Baliho bertuliskan tagline Mai Te Wuna-Amaimo Pada Inie (mari datang ke Muna-saya sudah mau datang ini) masih menjadi perbincangan di tengah masyarakat, utamanya antara kubu Rusman Emba dan kubu Laode M Rajiun Tumada. Situasi ini semakin hangat lantaran keduanya disebut-sebut maju di pilkada 2020.

Rusman Emba merupakan bupati Muna, sementara Rajiun menjabat bupati Muna Barat. Meski bertetangga kabupaten, uforia pilkada 2020 seolah mulai dipanaskan antar-kubu.

Pasalnya, baliho berukuran sekitar 3×4 meter persegi yang menampilkan foto Rajiun turut menyertakan tagline yang selama ini disuarakan Pemkab Muna, yaitu Mai Te Wuna. Dalam baliho terpasang di pinggir jalan ini juga nampak kalimat Amaimo Pada Inie-pada bagian bawah foto.

Menurut Ketua Aliansi Generasi Muda Lintas Kecamatan Muna Raya, Jerry Al Bustanil, kalimat Amaimo Pada Inie-jangan dikonotasikan dengan kalimat Mai Te Wuna. Amaimo Pada Inie kata dia merupakan sebuah kejelasan sikap politik dari Rajiun bahwa dia hadir di tengah-tengah masyarakat Muna untuk memperkenalkan diri sebagai calon bupati Muna pada pilkada 2020.

Amaimo Pada Inie-dalam artian Pak Rajiun memperkenalkan dirinya bahwa dia siap maju pada pilkada Muna 2020,” ujar Jerry, Kamis (1/8/2019).

Terkait penilaian provokatif atas baliho tersebut, lanjutnya adalah kekeliruan. “Kata Amaimo Pada Inie-tidak ada interpretasi melainkan bagian dari sosialisasi dengan masyarakat Muna melalui alat peraga, tidak ada kaitanya dengan tagline milik Pemkab Muna yaitu Mai Te Wuna,” sambungnya.

Kepala Dinas Pariwisata Muna, Amiruddin Ako sebelumnya menilai baliho yang memuat tagline Pemkab Muna dan foto Rajiun tersebut bagian dari mempolitisasi karena tagline tersebut resmi milik Pemkab Muna yang bertujuan memajukan potensi pariwisata.

Amiruddin bahkan menyarankan kepada pihak-pihak terkait untuk menghapus atau menurunkan baliho tersebut.

(Baca: Baliho Rajiun Dinilai Politisasi Tagline Mai Te Wuna)

Laporan: Akhir Sanjaya
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan