Makna dan Manfaat Berdzikir

  • Bagikan

Oleh : Syaifuddin Mustaming(Kasi Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kolaka)

Memuji ALLÁH SUBHÁNAHÚ WATA’ÁLÁ dan implementasi syukur adalah hal yang mutlak terwujud melalui pengabdian kepada-NYA selaku Sang Khaliq serta senantiasa “berdzikir”; mengingat-NYA dalam setiap desah nafas, denyut nadi dan detak jantung.

ALLÁH SWT berfirman: “Dan ingatlah sebanyak-banyaknya kepada Tuhanmu dan ucapkan Tasbih pada waktu sore dan pagi”. (QS. Áli ‘Imrán; 41)

Perintah ALLÁH tersebut merupakan tuntutan sekaligus tuntunan terkait peran dan tanggungjawab kita sebagai hamba yang mesti selalu berdzikir – mengingat kepada-NYA. Bahkan dalam ayat lainnya, ALLÁH berfirman: Dan ingatlah (kepada) Tuhanmu di dalam hati dengan merendahkan diri dan takut”. (QS. al A’ráf; 205)

Kedua ayat tersebut memperingatkan secara tegas bahwa segenap insan dituntut dengan ketulusannya untuk selalu “dzikir”, yaitu Mengagungkan ALLÁH, Mensucikan-NYA, banyak-banyak mengucapkan “ALLÁH, ALLÁH, ALLÁH” serta kalimat Thayyibah (yang baik) lainnya; Tasbih, Tahmid dan Tahlíl.

Pada dasarnya dzikir ada dua cara; dzikir dengan hati dan dzikir dengan lisan. Kedua cara tersebut masing-masing terbagi dua pula, yaitu;

1.      Dzikir dalam arti ingat dari yang tadinya lupa;

2.      Dzikir dalam arti kekal ingatannya.

Dzikir dengan lisan berarti menyebut nama ALLÁH, sifat-sifat-NYA, atau pujian-pujian kepada-NYA secara berulang-ulang. Dan untuk dapat selalu melakukannya, hendaknya dibiasakan atau dilaksanakan berkali-kali dan berulangkali.

Dzikir kepada ALLÁH dengan hati adalah menghadirkan kebesaran dan keagungan-NYA di dalam diri dan jiwa sehingga dari setiap desah nafas dan detak jantung kita senantiasa bernuansa dzikir dan penghambaan kepada-NYA. Tak ada yang diingat kecuali ALLÁH, tak ada nafas yang dihirup dan yang dihembuskan kecuali dengan lafadz ALLÁH.

Bagi hamba-hamba yang ikhlas senantiasa menuntun dirinya serta memanfaatkan waktu hidupnya untuk tetap dan senantiasa berdzikir (lahir dan batin) kepada ALLÁH, Insya ALLÁH; niscaya akan selalu berada dalam petunjuk dan lindungan-NYA pula.

ALLÁH berfirman di dalam Hadits Qudsi, bahwa: “Wahai anak Adam! Apabila engkau ingat pada-KU dalam keadaan sunyi sepi, AKU akan ingat pula kepadamu dalam keadaan sunyi sepi. Dan apabila engkau ingat kepada-KU di tengah khalayak ramai, AKU akan ingat pula kepadamu di tengah khalayak ramai yang lebih baik dari tempat engkau ingat kepada-KU”. (HQR. Bazzar; dari Ibnu Abbas RadiyALLÁHu ‘Anhu)

Selain kemuliaan tersebut, melalui firman ALLÁH ditegaskan, bahwa: “Orang-orang yang beriman itu hatinya menjadi tenteram karena ingat kepada ALLÁH. Ingatlah! Bahwa dengan ingat kepada ALLÁH hati menjadi tenteram”. (QS. ar Ra’d; 28)

Pada ayat yang lain, ALLÁH menyatakan, bahwa: “Dan ingatlah kepada ALLÁH sebanyak-banyaknya supaya kalian mendapat kemenangan”. (QS. al Jumu’ah; 10)

Oleh karena itu, mutlak bagi kita memanfaatkan hidup untuk banyak berdzikir kepada ALLÁH, sehingga akan tercipta ketenangan dan kedamaian di hati, menuju terwujudnya masyarakat dan bangsa yang diridhai ALLÁH SWT, Ámín, Yá Rabbal ‘Álamín.

  • Bagikan