SULTRAKINI.COM: BUTON – Hingga saat ini, Pj Bupati Buton Tengah (Buteng), Mansur Amila masih berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Buton selaku induk dari dua daerah otonomi baru (DOB), Buton Selatan (Busel) dan Buteng. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) Kabupaten Buton, Dra. Harmin M.Eng.
Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2016), menurut Harmin status kepegawaian Mansur Amila yang masih di Kabupaten Buton bukanlah suatu masalah. Sebab, seorang Pj tidak berarti harus menjadi pegawai di daerah dia menjabat karena itu diatur dalam peraturan perundang-undangan.
“Gajinya otomatis masih disini (Buton), dan tidak masalah karena Pj ini kan seandainya dia tidak maju di Pilkada dia akan kembali ke kabupaten induknya,” kata Harmin.
Dijelaskan, Mansur Amila diberi tugas menjabat sebagai Pj di Buteng sebagai tugas tambahan dan itu sah menurut undang-undang. Misalnya, lanjut dia, ada pegawai dari provinsi yang diberi amanah menjabat sebagai Pj di suatu daerah, bukan berarti pegawai tersebut serta merta harus menjadi pegawai di daerah tersebut.
“Mansur Amila ini kan mendapat tambahan tugas sebagai Pj Bupati dan itu resmi berdasarkan aturan perundang-undangan, seperti contoh ada pejabat dari provinsi dibawa ke daerah. Setelah selesai tugasnya sebagai Pj kan kembali lagi ke induknya,” katanya.
Terkait adanya rencana Mansur Amila ikut bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Buteng 2017 mendatang, tambah Harmin, sesuai denga aturan yang berlaku, Mansur Amila harus mundur dari PNS. Namun, hingga saat ini pihaknya belum menerima berkas pengunduran Mansur Amila.
“Pasti ada batasannya, karena kalau masuk tahapan kan ada persyaratan wajib mundur dari PNS, tapi sampai saat ini belum ada pada kami berkas pengundurannya, mungkin dia sudah persiapkan administrasinya, tapi secara riilnya sampai hari ini belum ada di BKD,” pungkasnya.
Seperti diketahui, saat ini Mansur Amila juga tengah berpolitik praktis dengan merangkap sebagai Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Buteng.
Editor: Gugus Suryaman
