Mantan Kepala DPPKAD Mubar Dukung Rusman-Bahrun

  • Bagikan
Zakaruddin. (Foto: Dok. Sultrakini.com)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Mantan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Zakaruddin mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna LM Rusman Emba-Bahrun Labuta di Pilkada 2020.

Meski menjabat di lingkup Pemda Mubar pada masa Bupati LM Rajiun Tumada yang baru saja pensiun, Zakaruddin justru menjatuhkan pilihannya mendukung Rusman.

“Untuk alasannya, tidak perlu kita diskusikan, cukup masyarakat lihat bahwa saya ke Rusman Emba. Persoalan dulu di Mubar itu persoalan pegawai negeri sipil, sekarang saya pesiunan. Persoalan di laut, jangan di bawa di darat,” ucapnya dalam kampanye Rusman-Bahrun di Kelurahan Foo Kuni, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Rabu (28/10/2020).

Selama di Mubar, kata Zakaruddin, banyak kesan. Pertama, pada 2017 terdapat sembilan orang kepala Dinas Eselon II Mubar pindah di Kabupaten Muna, belum lagi eselon III sebanyak 26 orang.

“Kesan kedua, ketika iksan jadi calon bupati di Mubar, saya katakan tidak usah takut dengan Iksan karena senjata beliau itu kita tahu dan kita pakai di Mubar dan saat ini tidak usah takut dengan lawannya Rusman, kita akan pakai juga di Muna, pasti kita menang,” ujarnya.

Ditambahkannya, pertimbangan obyektif mendukung pasangan Rusman-Bahrun pada Pilkada 9 Desember 2020 adalah dirinya mengaku pensiunan gerbong Syarifudin Udu memilih Rusman Bahrun sebab didukung oleh PDIP, Golkar, PKB, PKS. Parpol tersebut dinilainya memiliki basis suara besar dan mampu memenangkan paslon di pilkada.

“Pertimbangan kedua, Rusman-Bahrun di dampingin oleh dr. Baharudin dan Arwaha. Pilkada sebelumnya, suara dr. Baharuddin sebanyak 47 ribu dan Rusman sebanyak 47 ribu dan menang tipis. Dalam pertarungan 2020 mereka bersatu, ditambah lagi pasangan Arwaha juga bergabung ke Rusman yang memiliki suara 6 ribu. Di sisi lain, suara dr. Baharudin dan Arwaha yang lari bergabung dengan bakal Calon Syarifudin Udu, namun beliau tidak jadi maju dan mendukung Rusman sehingga timnya kembali lagi mendukung Rusman,” jelasnya.

Pertimbangan ketiga, kekaderan Rusman diakuinya tidak diragukan, pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPD RI, pernah jadi bupati dan sementara jadi bupati walau saat ini masih cuti kampanye, sementara rival politiknya belum cukup satu periode sudah mundur dari jabatan bupati Mubar.

Pertimbangan keempat, lanjutnya, jaringan beliau cukup bagus, di saat kondisi keungan yang kecil Rusman dinilai mampu mengelola keuangan dengan baik. Bahkan, utang dilunasi dan program bupati sebelumnya. Ia menyakini, Rusman akan melanjutkan pembangunan di Muna jika terpilih untuk periode kedua.

“Pertimbangan kelima, saat ini pegawai negeri sipil di Muna sebesar 80 persen berpihak ke Rusman, selama pilkada tidak pernah begini karena pada 15 Desember bisa mutasi, yang tidak berpihak bakal di non-job, kalau tidak percaya boleh dicoba,” ucapnya.

Hal lain diungkit Zakaruddin adalah dana kelurahan akan disetarakan dengan desa untuk menghilangkan kesenjangan antara desa dan kota dan itu diprogramkan melalui APBD yang rumusan peruntukannya, seperti dana desa. Sementara itu, dana desa untuk petani dan penambahan dana kelurahan untuk wirausaha di kota dan pemuda harus bersiap mengelola dana itu.

“Dari pertimbangan yang saya utarakan semoga menjadi renungan masyarakat Muna, sehingga kita tidak berpihak kepada yang lain, tetap mencoblos pasangan terbaik nomor 1 pasangan Rusman-Bahrun,” sambungnya.

“Kalau bukan pasangan terbaik yang dipilih, kita akan menjadi tamu di rumah sendiri, tolong dimaknai saya punya bahasa dan jangan disebar luaskan bahwa saya menjelek-jelekan orang lain,” tambahnya.

Pilkada Muna 2020 diikuti dua pasangan calon, yakni Rusman Emba-Bahrun Labuta dan Rajiun Tumada-La Pili. (C)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan