Marak Pembusuran, Polres Baubau Pantau Anak Sekolah

  • Bagikan
Ilustrasi Busur. Foto: Internet

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pasca insiden pembusuran terhadap seorang siswa SMP Negeri 4 Baubau pada 30 September 2016 lalu di depan Kantor Kejaksaan Negeri Baubau, Jalan Betoambari, Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Batupoaro, Polres Baubau mengerahkan personelnya untuk bersiaga dibeberapa pos penjagaan satu kali 24 jam.

“Secara preventif kita telah mendeteksi beberapa tempat yang sekiranya rawan pembusuran. Anggota personel sudah saya kerahkan untuk berjaga mulai jam 5 sore hingga jam 6 pagi,” kata Kapolres Baubau, AKBP Suryo Aji S.IK saat memberikan keterangan kepada SULTRAKINI, Kamis (6/10/2016).

Menurutnya yang harus menjadi perhatian, aksi pembusur tersebut dilakukan disiang bolong pada saat jam pulang sekolah, usut punya usut masalah tersebut dipicu oleh pertengkaran pribadi anak sekolah tingkat SMP dengan teman sebayanya. Dua sekolah yang saat ini saling bertikai dan dalam pantauan serta pengawasan yakni SMPN 3 Baubau dan SMPN 4 Baubau.

Sebelumnya, lima pelajar SMPN 4 Baubau diamankan di Mapolres Baubau, Kamis (11/08/2016) lalu. Kelima siswa laki-laki itu kedapatan membawa anak panah dan ketapel sebagai pelontar saat masuk sekolah.

“Kita selalu razia disekolah, tempat mereka nongkrong. Kalau kedapatan nongkrong di  Betoambari dan stadion kita bubarin,” tambah Aji.

Selain berjaga-jaga di pos, Polres Baubau juga intensifkan pesan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dengan pemasangan spanduk berisi larangan membawa senjata tajam dan jauhi minuman keras. “Setiap Senin saya jadi Inspektur upacara dibeberapa sekolah untuk menyampaikan pesan Kamtibmas ini,” pungkasnya.

  • Bagikan