Maret 2020: Kendari Inflasi 0,06 Persen

  • Bagikan
Ilustrasi emas. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Kendari pada Maret 2020 tercatat inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,15. Tidak hanya Kendari-dari 90 kota, 43 kota mengalami hal yang sama.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe (Provinsi Aceh) sebesar 0,64 persen dengan IHK 104,20, sementara inflasi terendah tercatat di Kota Surabaya (Jawa Timur), Kota Surakarta (Jawa Tengah), dan Kota Pekanbaru (Riau) masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 104,26; 103,76; dan 103,40.

Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud, mengatakan inflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yaitu 1,72 persen. Kelompok ini pada Maret tercatat mengalami inflasi atau terjadi kenaikkan indeks dari 104,70 pada Februari 2020 menjadi 106,50 pada Maret 2020.

Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok perawatan pribadi lainnya sebesar 4,88 persen dan subkelompok perawatan pribadi 0,33 persen. Sedangkan subkelompok perlindungan sosial dan subkelompok jasa lainnya tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

“Secara keseluruhan kelompok ini pada Maret 2020 memberikan sumbangan inflasi 0,12 persen yang disumbang oleh komoditas emas perhiasan 0,10 persen, sampo dan tarif gunting rambut pria masing-masing 0,01 persen serta pasta gigi dan sabun wajah masing-masing 0,002 persen,” jelas Edy, Rabu (1/4/2020).

Disusul oleh naiknya indeks harga pada perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,49 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,34 persen; pakaian dan alas kaki 0,13 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 0,05 persen; serta subkelompok kesehatan dan subkelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing 0,02 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks antara lain transportasi 0,74 persen; makanan, minuman, dan tembakau 0,04 persen; serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,01 persen. Kelompok pengeluaran pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Maret, yakni beras, emas perhiasan, ikan teri, wortel, telur ayam ras, gula pasir, kangkung, mi kering instan, ayam hidup, dan nasi dengan lauk,” kata Edy.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah ikan katamba, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan cakalang/ikan sisik, daun kelor, ikan layang/ikan benggol, angkutan udara, dan cabai rawit.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan