Maret 2021, Nilai Impor Sultra Meningkat

  • Bagikan
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar, (Foto: Potongan vidio rilis BPS Sultra) 
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar, (Foto: Potongan vidio rilis BPS Sultra) 

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara merilis data nilai impor Sultra pada Maret 2021 tercatat US$168,45 juta atau mengalami kenaikan sebesar 137,25 persen dibanding impor Februari 2021 yang tercatat US$71,00 juta. Sedangkan, volume impor pada Maret 2021 tercatat 663,13 ribu ton atau naik 203,70 persen dibanding impor Februari 2021 yang tercatat 218,35 ribu ton.

Selama periode Januari 2019 – Maret 2021, nilai impor Sultra tertinggi tercatat pada November 2020 dengan nilai mencapai US$341,77 juta dan terendah tercatat di Maret 2019 yaitu US$28,75 juta.

Sementara itu, volume impor tertinggi tercatat pada November 2020 yang mencapai 1.707,17 ribu ton dan terendah di Januari 2019 dengan volume 38,99 ribu ton.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar, mengatakan impor Sultra pada Maret 2021 didominasi oleh kelompok komoditi Bahan Bakar Mineral dengan nilai US$66,52 juta (39,49 persen) dan diurutan kedua adalah kelompok komoditi Besi dan Baja dengan nlai US$55,84 juta (33,15 persen). 

“Kenaikan terbesar impor Sultra Maret 2021 dibanding Februari 2021 terjadi pada kelompok komoditi Besi dan Baja senilai US$51,96 juta (1.338,92 persen),” ujar Surianti, Senin (3/5/2021).

“Impor Sultra Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 137,25 persen dibanding bulan sebelumnya. Kondisi tersebut disebabkan oleh kenaikan impor terbesar dari Negara Afrika Selatan senilai US$40,41 juta,” sambungnya.

Dari sisi peranan terhadap total impor Januari-Maret 2021, Tiongkok merupakan negara asal barang utama terbesar dengan nilai impor US$73,55 juta (42,33 persen), diikuti Afrika Selatan dengan nilai US$40,41 juta (23,32 persen), dan Australia dengan nilai impor US$40,38 juta (14,93 persen). 

“Peranan ketiga negara asal barang utama tersebut mencapai 80,28 persen dari total impor Sultra pada Januari-Maret 2021,” beber Surianti.

(Baca juga: Ekspor Sultra Kembali Naik Setelah Dua Bulan Alami Penurunan, Ini Pemicunya)

Sementara itu, impor menurut golongan penggunaan barang selama Maret 2021 golongan bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar yaitu 93,41 persen dengan nilai US$157,35 juta.

Selama Januari-Maret 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor barang konsumsi mengalami penurunan sebesar US$0,26 juta (turun 41,45 persen), bahan baku/penolong mengalami kenaikan sebesar 44,25 persen atau senilai US$123,47 juta dan barang modal turun 70,38 persen atau senilai US$66,98 juta.

Untuk diketahui, saat ini nilai neraca perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara Maret 2021 mengalami surplus sebesar US$174,13 juta. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Sulawesi Tenggara Januari-Maret 2021 mengalami surplus US$350,01 juta. 

Kondisi tersebut sejalan dengan periode yang sama tahun lalu (Januari-Maret 2020), dimana nilai neraca perdagangan Sulawesi Tenggara mengalami surplus US$41,79 juta. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan