Masa Nyaris Bentrok Dengan Polisi di Depan Polres

  • Bagikan
Masa aksi gabungan mahasiswa Universitas Muhammadiah Kendari dan masyarakat Tobimeita mendatangi Polres Kendari. (foto : Rian Adriansyah / SULTRAKINI>COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ratusan masa aksi gabungan mahasiswa Universitas Muhammadiah Kendari dan masyarakat Tobimeita, nyaris bentrok dengan aparat kepolisian di depan Mapolres Kendari. Pasalnya, masa yang mencoba masuk ke Mapolres untuk mempertanyakan penyelesaian kasus tewasnya Abdul Jalis Akram (24) ke Kapolres Kendari, dihalangi oleh aparat.

 

Akibatnya, aksi saling dorong terjadi karena masa pendemo tetap memaksa masuk untuk langsung bertemu dengan Kapolres. Menghalau masa aksi, puluhan anggota Sabhara dan Dalmas dikerahkan menjaga di gerbang Mapolres Kendari.

 

Hingga berita ini diturunkan, suasana ditempat tersebut masih memanas. Orasi dilakukan oleh perwakilan masa aksi, dibawah penjagaan ketat aparat kepolisian. Selain itu, jumlah masa juga terus bertambah, yang datang dari berbagai elemen mahasiswa maupun masyarakat.

 

Dalam aksinya, masa menilai tindakan polisi yang melakukan penangkapan serta melakukan penyiksaan yang berujung tewasnya Abdul Jalil Aqram, merupakan pelanggaran HAM.

 

Abdul Jalil merupakan salah satu pegawai honorer di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra. Lelaki ini tewas diduga akibat dianiaya polisi setelah penangkapan. Pasalnya ditubuh korban ditemukan bekas pukulan benda tumpul dan terdapat satu luka tembak pada betis kirinya.

 

Selang waktu yang tak begitu lama setelah di tangkap polisi, Jalil menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Bhayangkara.

 

Isu berkembang, tewasnya Jalil berkaitan dengan pekerjaannya di BNN yang bertugas memeriksa urine oknum terindikasi narkoba. Jalil dikabarkan mengetahui keterlibatan orang penting, dalam penyalahgunaan narkoba sehingga ada upaya untuk menghabisinya.

  • Bagikan