Masalah Baliho Rajiun, Kapolres Muna Rencanakan Mediasi di Polda Sultra

  • Bagikan
Presedium Formapeda Muna, Laode Acha berorasi terkait baliho Rajiun di depan Kantor Satpol PP Muna, Jumat (30/8/2019). (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Presedium Formapeda Muna, Laode Acha berorasi terkait baliho Rajiun di depan Kantor Satpol PP Muna, Jumat (30/8/2019). (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga merencanakan mediasi dengan menghadirkan Bupati Muna, LM. Rusman Emba dan Bupati Muna Barat, LM. Rajiun Tumada di Mapolda Sulawesi Tenggara. Hal itu disampaikannya pascademo di depan Mapolres Muna, Jumat (30/8/2019).

“Proses mediasinya itu di Polda Sultra dengan hadirkan Bupati Muna, LM. Rusman Emba dan Pemda Muna serta LM. Rajiun Tumada bukan sebagai Bupati Mubar tetapi masyarakat dan pendukungnya,” terang Agung Ramos.

Agung Ramos ditemui demonstran dari Forum Masyarakat Pemerhati Daerah di Kantor Satpol PP Muna, usai menggelar aksi di depan Mapolres Muna.

Rencana mediasi dilakukan di Mapolda Sultra pada Senin (2/9/2019).

Menurut Agung Ramos, kondisi wilayah Muna masih kondusif karena dapat dilakukan pertemuan dan hasilnya semua pihak masih bisa menahan diri.

“Untuk penurunan beberapa baliho-tadi sudah ada laporan dari pecinta Rajiun, tapi nanti kita kaji ada unsur melawan hukum atau tidak,” tambahnya.

Demonstran sebelumnya menggelar aksi di Mapolres Muna dengan tuntutan polisi harus mengawal penurunan baliho Rajiun bertuliskan Mai Te Wuna (mari datang ke Muna) ditimpali kalimat Amaimo Pada Ini (saya sudah mau datang).

(Baca: Demonstran: Polisi harus Kawal Penurunan Baliho Rajiun “Mai Te Wuna-Amaimo Pada Ini”)

Usai aksi itu, massa bergerak ke Kantor Satpol PP Muna guna bertemu Kapolres Muna yang diketahui berada di lokasi tersebut dengan pengawalan personel gabungan dari Kodim 1416/Muna-Polres.

Salah satu Presedium Formapeda, Laode Acha, menyatakan aksi mereka meminta dan siap membantu Satpol PP Muna untuk segera menertibkan baliho LM. Rajiun Tumada bertuliskan Mai Te Wuna-Amaimo Pada Ini yang dinilai memprovokasi.

Massa aksi juga sempat mempertanyakan netralitas Polres Muna menyikapi persoalan tersebut.

“Saya ingatkan kepada masyarakat Muna jika beliau tidak netral kita lawan dan saya yang akan bertanggung jawab. Saya akan mobilisasi massa yang lebih banyak lagi,” ucap Laode Acha dalam orasinya.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan