Masih Liburan di Manado? Ini Lho 10 Destinasi Lain di Tanah Minahasa

  • Bagikan
Pulau Lihaga

SULTRAKINI.COM: MANADO – Siapa bilang Manado hanya punya andalan Taman Laut Bunaken? Anggapan itu benar-benar kupik alias kurang piknik. Ada puluhan destinasi wisata alam maupun kuliner yang khas dan menjadi kandidat unggulan baru di Tanah Toar Lumimuut Minahasa yang layak dikunjungi di libur Lebaran ini.

Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Minahasa punya banyak kejutan, dengan destinasi baru yang menunjang pariwisata nasional. “Apalagi mulai Juli 2019 ini dibuka penerbangan langsung dari China. Diperkirakan Manado akan dikunjungi sekitar 8000-an wisatawan China selama Juli Agustus ini,” kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.

Nah yang sedanh di Manado, silakan googling dan gunakan hastag#PesonaLebaranManado #PesonaKulinerManado #PesonaLebaranSulut #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia #VisitPesonaMinahasa2017

Berikut 10 destinasi baru yang foto-foto indahnya sekarang sedang populer di social media.

1. Pulau Lihaga

Pulau ini terletak di Kab. Minahasa Utara. Untuk mencapainya Anda akan menempuh perjalanan sekitar 90 menit dari Kota Manado menuju Likupang (pelabuhan Serei). Kemudian melanjutkan perjalanan lagi selama kurang lebih 40 menit menggunakan perahu nelayan setempat dengan harga sewa perahu sekitar 800.000 untuk 20 orang penumpang.

Walau harus menempuh perjalanan lebih dari 2 jam Anda tak perlu khawatir, perjalanan jauh yang telah ditempuh tidak akan sia-sia karena setibanya di pulau yang tak berpenghuni ini, anda akan disambut hamparan pasir putih halus, yang dikelilingi birunya lautan. Pulau Lihaga memiliki sebuah nilai lebih yakni pantai berpasir putih dengan pasirnya yang begitu halus serta alam bawah laut dengan hamparan karang yang indah untuk snorkling.

2. Pasir Timbul Pulau Nain

Merupakan tempat wisata unik karena hanya bisa didatangi saat air laut surut. Itu pula kenapa disebut Pasir Timbul. Hamparan pasir putihnya berkilauan diterpa sinar matahari ditengah jernihnya air laut. Daratan pasir timbulnta sendiri akan terlihat kebih luas sewaktu bulan purnama.

Pulau Nain sendiri masih berada di area Taman Laut Bunaken. Untuk mencapai Pasir Timbul Anda tidak benar-benar merapat di Pulau Nain yang dihuni suku laut Bajo. Ditempuh dengan perahu longboat yang bisa memuat 40 orang, kemudian ketika mendekati delta Pulau Nain, berganti naik petahu kecil, kemudian berjalan kaki menyusuri karang dan pasir dengan air laut sedengkul yang perlahan menyurut ketika tiba di Pasir Timbul.

3. Pulau dan Selat Lembeh

Pulau Lembeh merupakan pulau yang menjadi bentwng untuk pelabuhan Bitung dari ganasnya angin barat. Bisa ditempuh selama 15 menit dari Bitung melewati Selat Lembeh. Terdapat bantak obyek wisata darat yamg bisa ditemukan di Pulau Lembeh seperti Monumen Trikora, sumber aur tawar Aer Prang serta patung Yesus Kristus yang menjulang setinggi 35 meter mengalahkan patung yang berada di Brazil.

Selat Lembeh sendiri memiliki keunikan. Selain punya 88 spot memyelam, alam bawah lautnya menarik jadi ajang macrophotography.

Sebenarnya perairan Selat Lembeh tidak memiliki terumbu karang yang cukup bagus seperti yang terdapat di sekitar Bunaken. Memang, harus dipahami sejak awal bahwa tujuan menyelam di Selat Lembeh bukan untuk menikmati keindahan terumbu karang dan aneka warna ikan. Keistimewaan Selat Lembeh justru terletak pada keunikan biota yang berukuran kecil dan biota-biota yang berkamuflase dengan baik pada habitat. Sebagian dari biota-biota tersebut bahkan termasuk langka dan bahkan tidak dapat ditemukan di tempat lain, atau bersifat endemik. Karena keistimewaan tersebut, Selat Lembeh sering kali dijuluki sebagai The Mecca of Divers atau The Mecca of Macro Photography.

4. Pantai Pal Marinsow

Pantai Pal yang terletak di ‘mata kepala anjing’ diujung utara Pulau Sulawesi yang berbentuk kepala anjing, tepatnya di Desa Marinsow, Kec. Likupang Timur, Kab. Minahasa Utara, merupakan destinasi wisata baru di Sulawesi Utara. Memiliki pantai berpasir putih yang memanjang indah di pesisir utara Sulawesi. Bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama 90 menit dari Kota Manado.

5. Pantai Mahembang

Pantai ini juga termasuk destinasi baru yang belum banyak terjamah. Tapi belakangan, seiring maraknya foto di social media, pantai ini menjadi semakin ramai. Memilik pantai pasir putih dengan laut jernih kehijauan dihadapan daratan yang nemiliki perbukitan dengan countur tanah yang indah. Menghadap ke Laut Maluku di pantai barat ke arah Ternate. Terletak di Desa Mahembang, Kec. Kakas, Kabupaten Minahasa, bisa ditempuh denfan kendaraan darat selama 3-4 jam dari Kota Manado.

6. Pantai Lakban

Satu lagi pantai indah yang menghadap Laut Maluku, namanya Pantai Lakban. Terdapat di Kec. Ratatotok, Kab. Minahasa Tenggara yang menyimpan potensi wisata bahari yang menakjubkan. Pemandangan alam di daerah yang dahulu dikenal sebagai tempat penambangan emas milik Newmont, begitu memanjakan mata anda. Bagi pecinta dunia fotografi, Pantai Lakban merupakan salah satu tempat pemotretan terbaik. Banyak pulau kecil nan indah di yang dapat dikunjungi dengan perahu wisata diantaranya Pulau Batu Tiga, Pulau Mutiara, Pulau Racun, Pulau Dako Kayu, Pulau Hogow, Pulau Putus-putus, dan Pulau Naga.

Selain pemamdamgan alam, pemamdangan bawah laut juga sangat menarik untuk snorkling.
Pantai Lakban bisa ditempuh selama 4 jam dari Kota Manado.

7. Pulau Baling-Baling

Pulau Ini masuk wilayah Desa Tumbak, Kec.Pusomaen, Kab. Minahasa Tenggara. Untuk sampai ke pulau ini memerlukan waktu 3 -4 jam perjalanan dari Kota Manado. Dari desa yang mayoritas penduduknya adalah suku Bajo ini wisatawan bisa menyewa perahu dan pemandu untuk diantarkan ke Pulau Baling-Baling dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Selain wisata pantai, alam bawah laut, yang juga sangat menarik adalah menikmati pemandangan alam dari puncak bukit Pulau Baling-Baling yang sungguh menawan. Tak ada penginapan di pulau ini, tapi bisa menyewa rumah penduduk suku Bajo yang dijadikan homestay. Atau busa kembali ke pantai dan menginao di cottage yang berada di Pantai Tumbak.

8. Desa Rurukan

Desa Rurukan adalah tempat untuk menikmati landscape tanah Minahasa. Berada diketinggian sedikit diluar Kota Tomohon, Anda bisa melihat sebagian daratan Minahasa dari kejauhan seperti Kota Manado, Kota Bitung, Gunung Klabat, Gunung Lokon, Kota Tondano serta danaunya.

Hal menarik lain yang bisa dinikmati adalah area perkebunan bunga serta sayur-sayuran yang mendominasi Desa Rurukan. Terletak di daerah sejuk membuat desa ini jadi sentra sayur mayur Kota Tomohon. Rurukan juga terkenal dengan produksi gula merah dari pohon enau.

9. Wisata Holtikultura Modoinding

Kec. Modoinding di Kab. Minahasa Selatan ini mendapat julukan Dapur Indonesia Timur. Tak berlebihan karena Modoinding memamg menjadi sentra penyedia berbagai jenis sayuran untuk Indonesia Timur. Maka buat Anda penikmat alam wisata pegunungan, Modoinding sangat layak dikunjungi. Wisata holtikultura berupa tanah perkebunan yang tertata tapi memanjakan mata. Di kota ini juga berlangsung Festival Kentang yang dilaksanakan tiap tahun. Selain wisata holtikultura, keindahan alam Danau Moat yang selalu terrutup kabut menjadi obyek wisata menarik

10. Kuliner Boulevard Tondano

Salah satu tempat wisata kuliner menarik kerika berkunjung ke Manado adalah pusat kuliner yang terkerak di Desa Koya, Kec. Tondano, tepatnya berada di sebuah area persimpangan Jln Boulevard Tondano dengan jalan menuju Universitas Manado (Unima). Berada sekitar 40 km dari Kota Manado atau bisa ditempuh dalam waktu 1 jam.

Menyediakan berbagai menu kuliner khas setempat seperti ikan danau, jagung rebus serta jagung bakar. Namun yang paling menarik dan layak dicoba adalah menu Sate Kelobi, kuliner khas yang hanya ditemukan disini. Sate Kelobi adalah sate daging keong air tawar yang banyak ditemukan di daerah pinggir Danau Tondano. Dengan diolah khusus sebelum dibakar, sate ini disuguhkan dengan sambel yang over pedas buat ukuran lidah orang Jakarta. Selamat mencicipi.(*)

(Kemenpar RI)

  • Bagikan