Masjid Masiri, Menyimpan Cerita Seorang Dermawan dari Timika Hingga Berdiri Kokoh Berkat TMMD

  • Bagikan
Masjid Masiri di Lingkungan Kolowu Morikana. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Masjid Masiri di Lingkungan Kolowu Morikana. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Akhirnya Masjid Masiri berdiri kokoh di pinggir jalan utama Baubau-Buton Selatan di lingkungan Kolowu Morikana, Kelurahan Masiri, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Masjid Masiri merupakan salah satu dari program fisik TMMD ke-106. Bangunan dua lantai ini rupanya sudah diidam-idamkan sejak 2015.

Bercorak hijau-kuning menambah suasana teduh Masjid Masiri.

Diceritakan Kepala Lingkungan Kolowu Morikana, La Ode Tarmin, kehadiran Masjid Masiri telah diperjuangkan dirinya bersama ketua LPM dan masyarakat Kolowu Morikana sejak 2015.

Dramatisnya perjuangan mereka nampak sejak pembelian lahan pembangunan masjid menggunakan uang pribadi. Belum lagi bahan bangunan pemberian dari seorang dermawan, pengusaha dari Timika yang hingga kini tak diketahui namanya.

“Jadi tahun lalu ada seorang dermawan memberikan bantuan 4.000 bata merah, 40 sak semen, dan 40 batang besi, hanya orangnya kita tidak tahu siapa sampai sekarang. Kita juga coba hubungi dia ini bahwa masjid yang sudah dia sumbangi ini sudah jadi, tapi kita belum dapatkan,” jelas Tarmin, Selasa (29/10/2019).

Kepala Lingkungan Kolowu Morikana, La Ode Tarmin. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

Tarmin mengaku tidak menyangka Masjid Masiri akhirnya berdiri kokoh dan megah dengan waktu singkat. Dirinya dan masyarakat setempat tidak hanya bangga, namun sangat bersyukur kepada Allah SWT atas bantuan tersebut melalui orang-orang yang telah memberikan bantuan.

Masjid Masiri yang dibangun ini merupakan satu-satunya masjid dua lantai di pinggir jalan utama sepanjang Kecamatan Batauga.

“Saya saja sebagai kepala lingkungan di sini, awalnya itu berpikir 20 tahun baru jadi, mungkin kita punya anak-anak yang akan selesaikan tapi dengan adanya TMMD sangat luar biasa dapat menyelesaikan masjid yang megah ini dalam waktu satu bulan saja,” terangnya.

“Bayangkan saja, kalau kita swada hanya 25 ribu dalam 1 KK (Kepala Keluarga) dari 108 KK dari masyarakat yang ada di lingkungan ini sesuai keputusan rapat, sementara target pembangunan biayanya hampir 1 M kapan akan terkumpul uangnya,” sambungnya. (Adv)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan