Masuk Daerah Rawan Bencana, BPBD Kendari Mulai Kaji Solusi

  • Bagikan
Kepala BPBD Kota Kendari, Suhardin (Tengah) dan Sekretaris Kota Kendari Nahwa Umar bersama pemateri dalam acara pembukaan Workshop awal kajian ketangguhan Kota Kendari terhadap bencana, Selasa (9/7/2019). (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala BPBD Kota Kendari, Suhardin (Tengah) dan Sekretaris Kota Kendari Nahwa Umar bersama pemateri dalam acara pembukaan Workshop awal kajian ketangguhan Kota Kendari terhadap bencana, Selasa (9/7/2019). (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari menilai Kota Kendari masuk kategori daerah rawan bencana. Pasalnya, akhir-akhir kota lulo ini seringkali dilanda musibah banjir dan longsor.

Menyikapi dua permasalahan rutin musiman itu, BPBD Kendari melakukan pengkajian khusus melalui workshop awal kajian penilaian ketangguhan Kota Kendari terhadap dampak perubahan iklim dan bencana tahun 2019, Selasa (9/7/2019).

Kepala BPBD kota Kendari, Suhardin, mengatakan untuk mengkaji ketangguhan kota Kendari, BPBD mengundang langsung beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, camat di lingkup Kota Kendari untuk memberikan pandangan dan masukan terhadap beberapa bencana yang terjadi. Apa permasalahannya dan dampaknya di masyarakat.

“Pengkajian ini baru awal, nanti akan terus berkelanjutan sampai menemukan hasil akhir apakah dalam bentuk program atau seperti apa modelnya,” ucap Suhardin di sela-sela Workshop, Selasa (9/7/2019).

Namun sementara ini, BPBD sudah memetakan diantara 11 Kecamatan di Kota Kendari menetapkan delapan kecamatan masuk rawan bencana. Namun setelah melihat perkembangan pada 2019 dan kajian sementara bahwa seluruh kecamatan di Kota Kendari masuk kategori rawan bencana banjir dan longsor.

“Artinya dengan adanya kajian ini ketika ada musibah, seperti cuaca atau iklim yang ekstrim terjadi , kedepannya setelah adanya kajian ini bisa lebih waspada, siaga dan sudah bisa dilakukan upaya-upaya lainnya,” katanya.

Menurutnya, perbaikan beberapa infrastruktur yang sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah Kota Kendari saat ini, bisa mengurangi dampak terjadinya banjir.

“Dalam workshop ini kita coba hadir beberapa ahli akademisi di bidang lingkungan untuk mengkaji permasalahan penyebab terjadinya bencana, dengan harapan setelah ini bisa melahirkan solusi,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan