Masyarakat Desa Korihi Bentrok dengan Satpol PP Muna di Depan Kantor Bupati

  • Bagikan
La Ode Ilham Malik terluka akibat demonstrasi di Kantor Bupati Muna, Kamis (2/7/2020). (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Demonstrasi menuntut kepala Desa Korihi mundur dari jabatannya berujuk bentrok dengan Satpol PP di depan Kantor Bupati Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis (2/7/2020).

Usaha ratusan masyarakat Desa Korihi menuntut kadesnya mundur dari jabatan berujuk bentrok dengan Satpol PP yang mengamankan aksi. Sebab, demonstran memaksa masuk ke Kantor Bupati Muna.

Ketegangan kedua pihak memanas hingga membuat demonstran berhamburan. Seorang warga bernama La Ode Ilham Malik mengalami luka di bagian wajah dan telinga.

Bentrok masyarakat Desa Korihi di depan Kantor Bupati Muna, Kamis (2/7/2020). (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)

Pengakuan korban, pemukulan dirinya dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP.

“Kami aksi bukan kepentingan politik, kami aksi karena janji bupati Muna bersama tokoh masyarakat Desa Korihi saat dilakukan pertemuan lalu bahwa, bupati dalam waktu 14 hari akan mengeluarkan surat pemberhentian Kepala Desa Korihi, Wa Ode Rinalia. Makanya kami datang di kantor bupati ini untuk menagih janji bupati,” tambah La Ode Ilham Malik ditemui usai bentrok, Selasa (2/7/2020).

Kades Korihi dipaksa mundur dari jabatannya lantaran diduga melakukan korupsi sehingga masyarakat melaporkannya ke Mapolres Muna dan Kejaksaan namun belum ada penyelesaian.

“Kami menduga kepala desa menutupi dugaan korupsi yang dilakukan, makanya kita ke kantor bupati,” ucapnya.

Ia berharap, Bupati Muna, LM Rusman Emba mengambil keputusan untuk memberhentikan kades tersebut dari jabatannya. “Kami berharap bupati Muna mengambil otoritas tertinggi secepatnya membawa surat keputusan pemberhentian kepala Desa Korihi. Masyarakat tidak pingin lagi dipimpin oleh kades (Wa Ode Rinalia) saat ini,” tambahnya.

Kepala Bidang Trantib Satpol PP Muna, Asgar Arianto, mengaku aksi masyarakat Desa Korihi tidak memiiki surat izin sehingga pihaknya memilih mengamankan Kantor Bupati Muna.

“Kami menanyakan kepada massa aksi terkait surat izinnya, mereka tidak mau kasih, korlap (koordinator lapangan) mereka tidak tunjukan, sehingga kita mengetahui siap penanggungjawabnya,” jelasnya.

Sedangkan persoalan bentrok, kata dia, disebabkan demonstran berusaha masuk ke Kantor Bupati Muna. “Mereka memaksa masuk, kami melakukan pengamanan dan menahan, namun terjadi bentrok, tapi itu bagian dari pengamanan karena kita tahu mereka aksi tidak punya izin dari kepolisian,” sambungnya. (C)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan