Media Center Pemprov Sultra ‘Mungil’ dengan Desain Bangunan Melingkar

  • Bagikan
Gedung media center dan klinik kerja sama di kawasan Kantor Gubernur Sultra. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Gedung media center dan klinik kerja sama di kawasan Kantor Gubernur Sultra. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Momen hari pahlawan banyak dimanfaatkan sejumlah kalangan di Indonesia. Mulai dari gowes Presiden RI, Joko Widodo berbusana ala Bung Tomo, peresmian pergantian nama jalan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, hingga resminya Gedung Media Center dan Klinik Kerja Sama sebagai pusat informasi publik di Sultra.

‘Bumi Anoa’ dikembangkan dengan segala potensinya. Sumber daya alam dan sumber daya manusia diupayakan tidak berat sebelah, agar manfaat yang ada di dalamnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Tantangan ini cukup dirasakan di era milenial. Pemprov Sultra berlahan mendorong potensi yang ada, namun masyarakat dianggap perlu hadir di tengah perkembangannya.

Seiring terobosan dilahirkan, masyarakat diharapkan memahami dan ikut berkontribusi untuk daerah. Kolaborasi itu diharapkan adanya transparansi pemerintah, arus informasi dari masyarakat mau pun dari pemerintah semakin baik dan profesional kedepannya.

Wujud dari merdeka yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat itu diperlihatkan di hari pahlawan 10 November 2018. Pemprov memanfaatkan momen dengan meresmikan Gedung Media Center dan Klinik Kerja Sama sebagai pusat informasi publik.

Bangunan di kawasan Kantor Gubernur Sultra ini, dirancang sebagai media informasi publik hingga klinik asistensi kerja sama, misalnya investor. Pembahasan akan dilakukan sampai penandatanganan nota kesepahaman antar Pemprov dengan stakeholder terbentuk.

Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Provinsi Sultra, Harmin Ramba, mengatakan fungsi gedung akan dioptimalkan, salah satunya peningkatan sumber daya manusia dengan pemanfaatan teknologi. Sebab selain semua kerja sama daerah nantinya dikelola di gedung itu, media center juga menjadi sarana informasi masyarakat tentang program-program pemerintah dari berbagai sektor, mulai dari pariwisata, pertambangan, kelautan, pertanian, dan lainnya dari kabupaten dan kota di Sultra.

“Saya kira jelas, mulai dari penjajakan kerja sama akan dilakukan di sini, karena jelas dalam undang-undang informasi keterbukaan publik,” ujar Harmin, Sabtu (10/11/2018).

Peresmian Media Center dan Klinik Kerja Sama oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Sabtu (10/11/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Peresmian Media Center dan Klinik Kerja Sama oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Sabtu (10/11/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Media Center dan Klinik Kerja Sama dilengkapi telekonferensi jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Misalnya, pemerintah pusat ingin melakukan telekonferensi dengan Pemprov Sultra. Ada juga sejumlah fasilitas lainnya, seperti videotron, komputer, dan wifi gratis di dalam dan kawasan gedung berbentuk lingkaran tersebut. Bahkan arsitektur bangunan dibuat dua lantai. Satu lantai berada di bawah tanah.

Gubernur Sultra, Ali Mazi, menerangkan dengan adanya sarana tersebut arus komunikasi publik semakin baik yang didukung pengelolaan informasi andal oleh tim khusus. Dengan harapan, program pemerintah ikut direalisasikan bersama masyarakat.

“Saya harapkan pada biro kerja sama dan komunikasi publik bisa menyiapkan tim pengelola khusus media center ini, sehingga bisa dimanfaatkan optimal. Begitu juga klinik kerja sama bisa dimanfaatkan dengan baik dalam melakukan kerja sama dengan berbagai daerah lain mau pun stakeholder dalam mewujudkan program-program pemerintah,” ucap Alimazi.

Pembangunan Media Center dan Klinik Kerja Sama menghabiskan anggaran Rp450 juta. Namun anggaran masih dibutuhkan untuk melengkapi sejumlah fasilitas gedung senilai Rp700 juta. Optimalisasinya ditargetkan pada 2019.

(Baca juga: Tepat Hari Pahlawan, Gubernur Sultra Resmikan Pergantian Nama Jalan Boulevard)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan