Mei 2020, Kendari Inflasi 0,31 Persen

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud. (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kota Kendari pada Mei 2020 tercatat inflasi sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,42.

Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan inflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,23 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok rokok dan tembakau 1,71 persen serta subkelompok makanan dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol masing-masing 1,17 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau antara lain bawang merah 0,06 persen, rokok kretek, cumi-cumi, dan gula pasir masing-masing 0,05 persen serta ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso 0,03 persen,” ujar Edy,

Lanjut Edy, penyumbang inflasi juga terjadi pada kelompok transportasi 0,45 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,24 persen. Disusul kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaa rutin rumah tangga 0,22 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,07 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,06 persen.

“Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi antara lain kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 2,05 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya 0,07 persen. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil,” ungkap Edy.

Sesuai data BPS Sultra kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Mei 2020 yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,39 persen; kelompok transportas 0,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing 0,01 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,005 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,001 persen.

“Untuk kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,16 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya 0,01 persen,” katanya.

Sementara kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok kesehatan; serta kelompok pendidikan
tidak memberikan sumbangan/relatif stabil.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan