Memahami Pentingnya Harmoni Kebangsaan Masuk Sekolah

  • Bagikan
Pemaparan materi integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan di Konawe, Kamis (11/4/2019). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Pemaparan materi integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan di Konawe, Kamis (11/4/2019). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Harmoni kebangsaan perlu direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, terlebih di lingkungan sekolah. Lantas bagaimana integrasi nilai-nilai agama dan kebudayaan di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan?

Kepala Bidang Agama, Sosial, dan Budaya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Pendais Haq, menjelaskan pentingnya pengarahan yang mengacu pada nilai-nilai agama sebagai landasan moral, hakekat keberadaan manusia, dan lingkungan. Artinya, siswa perlu diberikan kesadaran dalam berpikir dan bertindak dengan baik agar tidak jauh dari nilai-nilai agama yang membawa harmoni kebangsaan.

“Diperlukan pemahaman realitas dari eksistensi yang bersifat komprehensif, sehingga mereka (siswa) saling memahami dan menghormati hingga terciptanya harmoni kebangsaan,” ujarnya dalam materi pembelajaran agama yang kritis, demokratis, dan humanis, Kamis (11/4/2019).

Foto bersama pengurus FKPT Sultra bersama pemateri kegiatan integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan di Konawe, Kamis (11/4/2019). (Foto: Dok.Panitia)
Foto bersama pengurus FKPT Sultra bersama pemateri kegiatan integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan di Konawe, Kamis (11/4/2019). (Foto: Dok.Panitia)

Sehubungan gambaran praktik penyusunan RPP/lesson plan di sekolah-sekolah yang mampu menciptakan integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah, Endang Zenal selaku Ketua 2 DPA Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) juga memberikan penjelasannya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang inspiratif bisa memacu rasa penasaran siswa, sehingga berusaha mendalami materinya. Inspirasi ini bisa diaplikasikan dengan cara menyenangkan, kritis, demokratis, dan humanis.

Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah menyusun RPP, berupa memahami meteri, karakteristik siswa, memahami KL, kompetensi dasar, indikator, menyiapkan strategi dan metode, serta menyiapkan media dan gambar yang inspiratif. Sebagai contoh, memasukkan cara membuat game ke dalam indikator.

“RPP inspiratif mampu membuat siswa penasaran sehingga mereka berusaha untuk lebih dalam memahami siswa sebagaimana diajarkan,” ucap Endang Zenal. (Adv)

(Baca juga: Tameng Generasi Konawe dari Radikalisme, Guru dan Orang Tua Berperan)

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan