“Menjadi Pengurus PSSI Itu Harus Siap Menjadi Orang Gila”

  • Bagikan
Foto bersama usai embukaan Kongres Asprov PSSI Sultra oleh Anggota PSSI pusat, Hidayat (kedua dari kanan). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sabaruddin Labamba kembali duduk sebagai Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), berdasarkan keputusan Kongres Asprov PSSI yang ditunjuk secara aklamasi pada Senin, 18 Desember 2017 malam.

Terpilihnya kembali Sabaruddin dikarenakan memenuhi persyaratan pencalonan sesuai peraturan dan aturan main Kongres PSSI dalam rapat pleno anggota Asprov PSSI yang dilaksanakan asosiasi kabupaten PSSI. Hasil aklamasi juga memutuskan Wakil Ketua Umum dan Exco sebanyak tujuh orang.

Memasuki periode kedua jabatannya itu, dia mengaku siap memajukan dan menata kembali persepakbolaan di Sultra. Menurutnya, jabatan periode pertamanya sekitar delapan tahun di PSSI itu dirasa cukup untuk memahami persoalan persepakbolaan di wilayah ini.

“Program-program unggulan kedepannya perlu ada pelatihan-pelatihan khusus kepada pelatih sepakbola untuk mendapatkan lisensi nasional. Jadi jumlah pelatih kita perbanyak, sehingga bisa kita dorong untuk melatih pada usia dini dan senior,” ujarnya usai pembukaan kongres.

Salah satu permasalahan persepakbolaan kata dia, yakni banyaknya pemain potensial Sultra yang dibajak dan bermain di luar Sultra. Sehingga kedepannya perlu ada perhatian khusus oleh pihaknya.

“Kita perbanyak pelatih untuk melatih dan melakukan pembinaan di sekolah-sekolah SSB untuk membina pemain-pemain muda,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dua KONI Sultra, Ashar juga mengakui perlu ada pembinaan di tingkat junior maupun senior. Bahkan ada upaya dari PSSI membuat even di tingkat junior untuk persiapan para pemain.

“Minimal setahun sekali menyelenggarakan even di tingkat junior atau sekolah-sekolah dibawah koordinasi PSSI, sehingga bibit-bibit baru bisa lahir dari situ,” ujar Ashar.

Lain juga dengan Anggota PSSI Pusat, Hidayat. Kata dia menjadi pengurus Asprov PSSI harus orang-orang “gila”, karena orang gila ketemu orang gila akan waras. Gila dalam artian mengurus sepak bola. Dirinya juga menekankan, jika suatu daerah ingin maju salah satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah sepakbola, sebab akan melahirkan usaha-usaha mikro.

“Menjadi pengurus PSSI itu harus siap menjadi orang gila. Gila yang kami maksud disini gila mengembangkan sepak bola menjadi lebih baik,” ucapnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan