Musim Tanam Kedua IP 300, Curhat Petani: Pupuk Langka dan Harga Gabah Anjlok

  • Bagikan
Jajaran Pemda Konawe melakukan penanaman perdana musim tanam ke 2 (MT2) pada kawasan pengembangan tiga kali tanam (IP 300), (Foto: Andi Nur Aris. S/SULTRAKINI.COM)
Jajaran Pemda Konawe melakukan penanaman perdana musim tanam ke 2 (MT2) pada kawasan pengembangan tiga kali tanam (IP 300), (Foto: Andi Nur Aris. S/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Kabupaten Konawe melaksanakan kegiatan perdana musim tanam ke dua (MT2) di kawasan pengembangan tiga kali tanam (IP 300) di Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Kamis (3/6/2021).

Pada kesempatan itu, Ketua Koperasi Produsen Sumber Rezeki Mekarsari, Made Mitra curhat kendala yang dihadapi petani yakni persoalan pemasaran gabah. Ia mengatakan, kondisi harta gabah petani saat ini yang anjlok membuat petani menjerit.

Terlebih lagi, dimasa tanam sekarang hal yang paling dibutuhkan ketersediaan pupuk yang langka khususnya pupuk subsidi.

“Kami sebagai petani, hanya tau menanam dan menanam, untuk permalasahannya kami rasakan, mohon carikan solusinya,” ucapnya.

Mendengar curhatan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Gunawan menjelaskan pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi cepat sehingga permasalah harga gabah yang anjlok dan kelangkaan pupuk cepat terselesaikan dan tidak ada lagi para petani yang merasa dirugikan.

“Untuk permasalahan kelangkaan pupuk dan harga gabah, nanti kita duduk bersama pimpinan untuk membicarakan solusi yang terbaik untuk para petani,” kata Kadis TPHP yang baru dilantik tersebut.

Ditempat yang sama, Kepala Dolog Konawe Yusran Yunus menjelaskan terkait permasalah yang dirasakan para petani khususnya pemasaran hasil petani.

Ia mengakui, untuk saat ini persediaan beras untuk Konawe sangat melimpah namun penyalurannya sedikit terhambat, yang dulunya Dolog menyerap beras dari petani terus disalurkan ke Raskim, namun program itu sudah tak ada lagi sehingga penyebab harga beras jatuh karena gudang Bulog penuh.

Maka dari itu, lanjutnya, solusi atas permasalahan tersebut pemerintah Kabupaten Konawe telah melakukan pengadaan beras ke daerah lain, kerja sama pengadaan beras untuk ASN, serta penyalur beras ke perusahaan pertambang seperti VDNI dan OSS.

“Itu salah satu solusinya, sembari pemerintah memikirkan solusi yang jangka panjang seperti Raskim, agar stok beras yang ada bisa teratur, baik segi penyerapan dan penyalurannya,” ungkapnya.

Selanjutnya, untuk solusi lain pihaknya akan membangun lagi satu unit gudang penampungan beras yang berkapasitas 2 ribu ton untuk mengurangi kapasitas gudang beras yang telah penuh. Pembangunannya direncanakan sekitar bulan September dan Oktober sudah selesai dibangun.

“Ini juga salah satu upaya kami, untuk tetap menjaga komitmen agar para petani lebih semangat lagi,” tuturnya. (B)

Laporan: Andi Nur Aris. S.
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan