Mustinya Gratis, Warga Miskin Diperas Mitra PLN Rp 600 Ribu PerKwh

  • Bagikan
Anggota Komisi III, Saifullah Khalik.Foto:Sumardin/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : KOLAKA – Program bantuan Kwh listrik gratis dari Pemerintah Pusat yang diperuntukkan bagi keluarga miskin di Kabupaten Kolaka dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup keuntungan. Hal ini diketahui berdasarkan laporan warga di Kecamatan Samaturu yang mengaku dimintai sejumlah uang untuk pemasangan Kwh yang seharusnya gratis tersebut.

 

Permasalahan ini sebagaimana diungkapkan Anggota DPRD Kolaka, Saifullah Khalik yang mengaku mendapat keluhan dari warga Desa Konaweha dan Kalaloa di Kecamatan Samaturu. Saifullah menyebutkan didua desa tersebut, terdaftar sebanyak 29 warga miskin yang mendapat bantuan pemasangan Kwh listrik gratis.

 

Namun, ironisnya, pihak mitra PLN yang memasang instalasi listrik memungut biaya kepada 29 warga dengan jumlah variatif, yakni sebesar Rp400 ribu hingga Rp600 ribu untuk setiap Kwh yang dipasangnya.

 

Lebih mencengangkan lagi, meski warga telah menyetor tarif pemasangan kepada oknum kontraktor yang memenangkan tender pemasangan listrik, namun hingga saat ini material Kwh belum seluruhnya dipasang di rumah warga miskin.

 

Menurut politisi Gerindra ini, dari informasi yang diperolehnya di Desa Kalaloa, program listrik gratis sebanyak 24 Kwh sedangkan di Desa Konaweha berjumlah 5 Kwh. Tapi ternyata, kata anggota Komisi III ini yang terealisasi di Desa Kalaloa baru mencapai 14 unit. Sedangkan di Desa Konaweha bahkan belum ada satupun yang diberikan kepada warga.

 

\”Ini bisa dikatakan pembohongan bahkan mengarah pada penipuan. Sebab kita tau pemasangan Kwh ini adalah bantuan pemerintah secara gratis bagi warga miskin. Tapi ada oknum yang memperjualbelikan,\”tutur Saifullah kepada media ini, Kamis (24/3/2016)

 

Parahnya lagi, lanjut calon Bupati Kolaka Tengah ini, warga sudah menyerahkan biaya pemasangan namun material Kwh tak kunjung diberikan kepada warga.

 

\”Di Desa Kalaloa baru 14 yang terpasang dari 24 warga yang menyerahkan uang. Begitu juga di Desa Konaweha dari lima kepala keluarga yang telah membayar namun tak seorangpun diberikan. Jadi ini betul-betul pembodohan bahkan mengarah pada penipuan,\” terang Saifullah lagi.

 

Terkait aduan warga itu, Saifullah telah menemuai Kepala PLN Cabang Kolaka guna mengkonfirmasi kejadian tersebut. Namun, pihak PLN malah terkesan enggan tanggungjawab atas keluhan warga ini.

 

\”Saya sudah menyampaikan kepada pihak PLN tapi seolah-olah lepas tangan dengan alasan yang melakukan pemasangan Kwh adalah mitra yang memenangkan tender. Ini namanya mau cuci tangan,\” sorotnya.

 

Ia mengatakan, belum terealisasinya seluruh pemasangan Kwh listrik di dua desa tersebut karena diduga pihak mitra PLN mengalihkan jatah kwh gratis yang harusnya diterima desa Desa Kalaloa dan Desa Konaweha ke desa lain. Hal ini diketahui setelah adanya laporan tentang memasang Kwh gratis di Desa Latuo.

 

\”Ada dugaan seperti itu karena di Kecamatan Samaturu diketahui hanya desa Konaweha dan Kalaloa yang dapat bantuan Kwh gratis. Tapi belakangan oknum mitra PLN juga memasang Kwh gratis di Desa Latuo. Anehnya, setelah ketahuan oknum petugas mitra PLN langsung mencabut Kwh yang dia pasang. Disinyalir Kwh itu milik warga desa Kalaloa tapi dijual ke Desa Latuo,\” terang Saifullah mengutib aduan warga.

  • Bagikan