Nabila, Penderita Hidrosefalus di Kendari dapat Bantuan

  • Bagikan
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain menyerahkan kartu BPJS Kesehatan kepada keluarga Nabila, penderita hidrosefalus. (Foto: Dok. Pemkot Kendari)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nabila, penderita hidrosefalus mendapatkan bantuan dari pemerintah kota melalui Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/10/2020). Balita 2 tahun, sebelas bulan ini akan mendapatkan perawatan lanjutan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, usai dirawat intensif di RSU Bahteramas Sultra.

Bertempat di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari, ayah Nabila, Aidhul Anwar menerima secara langsung bantuan yang diserahkan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain.

Keluarga Nabila menerima bantuan, berupa tiga kartu BPJS Kesehatan untuk Nabila, kakak, dan ibunya Nining Anjalita. Pengurusan kartu ini dilakukan usai Tim Penggerak PKK Kendari menjenguk warga Kelurahan Kandai tersebut pada 25 Oktober lalu.

Sri Lestari menuturkan, kondisi Nabila kritis sehingga harus segera dirujuk ke Makassar dan dioperasi. Dijadwalkan, Nabila diberangkatkan ke Makassar pada 31 Oktober mendatang.

“Alhamdulillah, Pemkot menguruskan Kartu Indonesia Sehat-nya dan Pak Wali Kota juga memberikan sedikit sentuhan Rp 5 juta untuk keperluan di sana (Makassar),” jelasnya dilansir dari laman resmi Pemkot Kendari.

Ayah Nabila, Aidhul Anwar, mengaku gejala hidrosefalus mulai nampak satu tahun terakhir, usai melakukan pemeriksaan CT scan diketahui terdapat cairan di kepala anaknya.

“Pertama ditangani rumah sakit tapi penyakitnya belum jelas, nanti dokter saraf sarankan CT scan, baru terlihat ada cairan di kepala dan sekitar satu tahun terakhir terjadi pembesaran,” ucapnya.

Selain Nabila, kartu BPJS Kesehatan diterima Muh. Syukur, balita berusia 2 tahun penderita bibir sumbing.

Bantuan ini diserahkan atas upaya pemkot melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Kendari.

Dilansir dari Alodokter, hidrosefalus merupakan penumpukkan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Bayi atau anak-anak penderita hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Hidrosefalus bisa terjadi pada bayi ketika proses persalinan atau beberapa saat setelah dilahirkan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut.

  1. Perdarahan di dalam otak akibat kelahiran prematur.
  2. Perkembangan otak dan tulang belakang yang tidak normal, sehingga menyumbat aliran cairan otak.
  3. Infeksi selama masa kehamilan yang dapat memicu peradangan pada otak janin, misalnya rubella atau sifilis.

Di samping itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hidrosefalus pada semua usia, yaitu tumor di otak dan saraf tulang belakang, perdarahan di otak akibat cedera kepala atau stroke, infeksi pada otak dan saraf tulang belakang, misalnya meningitis, serta cedera atau benturan pada kepala yang berdampak ke otak. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan